KedaiPena.Com – Hampir 93 persen lahan terbangun di Jakarta pada tahun 2021. Berbeda dengan tahun 1980-an yang hanya 59-an persen yang terbangun.
Semakin banyaknya lahan yang beralih fungsi membuat semakin berkurangnya ruang terbuka hijau dan daerah tangkapan air. Hal ini menyebabkan berbagai masalah, termasuk banjir.
Demikin disampaikan M. Aminullah, peneliti Walhi Jakarta dalam ‘Sarasehan Sore Pulihkan Jakarta, Mulai dari Mana?’ di kawasan Manggarai, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
“Data dari BNPB dan BPBD, banjir yang terjadi kemarin (awal 2025) mengalami tren meningkat. Yang menarik di waktu bersamaan curah hujan di Jakarta stabil. Tren-nya horisontal, bahkan cenderung menurun,” kata Wanca, sapaan dia.
Jadi, perlu penelaahan lebih lanjut, kenapa banjir meningkat tapi curah hujan menurun.
“Ternyata krisis iklim belum signifikan mempengaruhi banjir Jakarta. Ada penyebab lain seperti (masalah) tata ruang dan lainnya,” lanjutnya.
Walhi Jakarta juga melihat konflik yang melibatkan masyarakat dengan pemerintah. Dua konflik terbaru yang masuk ke Walhi Jakarta adalah alih fungsi ruang terbuka hijau menjadi puskesmas di Glodok dan Pulogadung.
Meski ini belum menjadi pola, tapi menjadi tantangan, karena terjadi konflik perebutan ruang. Kejadian ini membuat masyarakat dipaksa memilih antara puskesmas atau RTH.
“Perlu menjadi perhatian karena hal ini terkait dua hak dasar masyarakat, soal kesehatan dan hak atas lingkungan hidup yang sehat,” sambung dia.
“Ini merupakan kejadian baru yang kami temukan, yang perlu kami perhatikan, sehingga ke depan masyarakat tidak perlu memilih antara dua hal ini,” tambahnya.
Wanca melanjutkan, selain itu terjadi juga konflik di beberapa sungai, terkait pengetahuan lokal masyarakat.
“Misal sebelum banjir Jakarta awal 2025, komunitas yang sudah bertahun-tahun di Ciliwung, Bang Lantur bilang, akan ada banjir besar di Jakarta pada Februari Maret karena melihat kondisi angin, debit sungai dan lain-lain,” paparnya.
“Kalau komunitas saja punya pemahaman seperti ini, mereka mampu memprediksi, seharusnya Pemerintah bisa menggunakan untuk mitigasi banjir kemarin, sehingga, dampaknya ditekan. Banjir kemarin memakan korban jiwa, balita,” kecewa dia.
Laporan: Asrul Rizal