KedaiPena.Com – Liga Arab mengeluarkan pernyataan keras atas sikap Israel yang mengeluarkan aturan pembatasan ketat di Kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, menyusul bentrokan berdarah di sekitar area tersebut, beberapa hari terakhir.
“Pemerintahan Israel bermain dengan api dan berisiko memicu krisis besar dengan Arab dan dunia Islam,” tegas Sekretaris Jenderal Liga Arab, Abul Gheit, dalam pernyataannya, mengutip AFP, Selasa (25/7).
Otoritas Israel memasang alat pendeteksi logam (metal detector) di pintu masuk kompleks Haram al Sharif, yang oleh umat Yahudi disebut sebagai Temple Mount, setelah dua anggota polisinya ditembak mati, 14 Juli lalu.
Namun, kebijakan tersebut ditentang warga Palestina. Sehingga, terjadi bentrokan antara sipil dengan pasukan Israel, akhir pekan kemarin.
Menurut Abul, Yerusalem merupakan ‘garis merah’ bagi umat muslim dan warga Arab. Karenanya, Liga Arab memaklumi kebijakan Israel menuai penentangan.
Otoritas Palestina sendiri telah memutuskan komunikasi dengan Israel, karena pengetatan masuk ke Kompleks Masjid Al Aqsa.
Kompleks Haram al Sharif, yang menjadi lokasi Masjid Al Aqsa dan Dome of the Rock, diketahui menjadi tempat paling suci ketiga bagi umat Islam dan tempat paling disakralkan umat Yahudi.
Dome of the Rock (Kubah Batu), yang memiliki kubah emas yang megah, dibangun pada masa Umayyah antara tahun 691-715 Masehi.
Umat Islam meyakini di dalam Dome of the Rock terdapat batu yang menjadi pijakan Nabi Muhammad SAW ketika melakukan Isra Miraj dan diperintahkan menjalankan salat.
Sedangkan dalam tradisi Yahudi, Dome of the Rock diyakini sebagai tempat Abraham, leluhur dan bapak bangsa Ibrani, bersiap mengorbankan putranya, Ishak seperti disebut dalam kitab suci Yahudi.