KedaiPena.Com – KPUD Kabupaten Tapanuli Tengah menemukan puluhan lembar surat suara untuk Pilkada Tapteng rusak dan tidak layak digunakan.
Hal itu diperoleh dari hasil penyortiran dan pelipatan surat suara yang saat ini masih dilaksanakan di Gedung Gymnasium SMA N1 Plus Matauli Pandan, Rabu (25/1).
“Proses penyortiran dan pelipatan surat suara saat ini, kami masih menemukan sebanyak 15 sampai 20 an lembar surat suara yang rusak dan kami akan targetkan proses pelipatannya selesai hari ini juga meski hingga malam,†ujar Ketua Komisioner KPUD Tapteng bidang Keuangan, Umum dan Logistik, Saprun Nadir Simatupangsaat pemantauan proses sortir dan pelipatan surat suara.
Ia mengatakan, kerusakan surat suara itu akibat beberapa faktor. Diantaranya tulisan dan gambarnya tidak jelas, bagian surat suara yang berlipat kemudian ada yang robek.
“Bagi surat suara yang rusak, kita akan mengumpulkannya secara terpisah, sambil menunggu hingga proses sortir dan pelipatan selesai, terus selanjutnya kita juga akan mengembalikan serta mengklaim pengganti surat suara yang rusak ke percetakan,” jelas Saprun.
Lanjut Saprun, untuk proses sortir dan pelipatan surat suara yang berjumlah sebanyak 238 ribu itu, KPUD Tapteng melibatkan sebanyak 105 orang pekerja yang dibagi 21 Kelompok dan untuk satu kelompok ada 5 orang. Mereka berasal dari warga sekitar Tapteng yang terdiri dari warga kecamatan Pandan, Tukka dan Kecamatan Sarudik.
“Surat Suara yang sudah selesai ada sekitar 25 kardus, jadi dikali 20ribu isi per kardus jumlahnya menjadi sekitar 50ribu kertas suara yang sudah selesai dilipat dan kita rencanakan hari ini harus selasai sampai malam,” ucapnya.
Saprun menambahkan, dalam proses penyortiran dan pelipatan surat suara tersebut, para pekerja mendapat pengamanan ekstra ketat dari pihak kepolisian polres Tapteng dan Polsek Pandan serta dari satuan Satpol PP.
Mulai dari para pekerja Masuk untuk melakukan penyortiran dan pelipatan hingga sampai para pekerja tersebut kembali pulang. Sehingga, dipastikan tidak ada pekerja yang berani membawa surat suara tersebut.
“Tak hanya itu, kami juga melarang pekerja untuk minum dan makan di tepat sortir dan pelipatan. Ketika mereka mau minum, harus keluar dari dalam ruangan ini, guna untuk mengantisipasi agar surat suara benar-benar bersih dan tidak terkena air, yang bisa menyebabkan kerusakan,†ungkapnya.
Laporan: Har