KedaiPena.Com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengantongi indikasi peruntukan uang dari PT Brantas Abipraya buat Kepala Kejati DKl Jakarta, Sudung Situmorang dan Asisten Pidana Khusus Kejati DKl Jakarta, Tomo Sitepu. Indikasi itu tengah didalami penyidik lembaga antirasuah.
“Indikasinya itu sedang didalami oleh kami,” ucap Wakil Ketua KPK, Laode Muhammad Syarif di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (15/4).
Dalam kasus ini, KPK diketahui baru menetapkan tiga orang tersangka yang diduga memebrikan suap. Mereka yakni, Direktur Keuangan PT Brantas Abipraya, Sudi Wantoko; Senior Manager PT Brantas Abipraya, Dandung Pamularno serta seorang wiraswasta yang diduga merupakan perantara bernama Marudut.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya diamankan Satgas KPK dalam Oprasi Tangkap Tangan (OTT) di Jakarta beberpa wakktu lalu. Pada saat tangkap tangan, KPK menyita uang sebesar USD148,835 yang diduga merupakan uang suap. Uang tersebut diduga diberikan oleh pihak PT Brantas Abipraya untuk Petinggi Kejaksaan Tinggi DKl Jakarta melalui Marudut.
Beberapa saat pasca OTT itu, KPK juga langsung memeriksa Kepala Kejati DKl Jakarta, Sudung Situmorang dan Asisten Pidana Khusus Kejati DKl Jakarta, Tomo Sitepu. Keduanya belum lama ini juga kembali diperiksa.
Laode tak menampik pemeriksaan itu merupakan salah satu upaya pihaknya memetakan dugaan suap. Sebab, tak mungkin ada pemberi suap namun tak ada penerimannya.
“Sedang kita petakan itu ya ini. Antara pemberi dan penerima itu kan seharusnya ada ‘meeting of mind’, itu yang sebenarnya kita sedang (petakan),” ujar dia.
Lembaga superbody ini tidak bisa menjamin bahwa Sudung Situmorang terhindar dari ‘lubang’ kasus dugaan suap tersebut.
“Begini, Kejaksaan itu melaksanakan pemeriksaan etik, kami memberikan akses untuk memeriksanya. Jadi bisa saja keputusan yang diambil Kejagung berbeda dengan apa yang diambil oleh KPK,” terang Laode saat dimintai tanggapan soal kesimpulan pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) terhadap indikasi pelanggaran etik Sudung.
Meski demikian, Laode enggan berspekulasi dini. “Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama, kita akan mendengar jawaban yang pas,” tandas Laode.
(Got/Prw)