KedaiPena.Com – Tim Penyelamatan Sumber Daya Alam KPK RI, Dian Patria mengaku terkejut terkait minimnya atensi nelayan di wilayah PPN Sibolga dalam mengurus dokumen perizinan dan pengukuran kapal.
“Saya baru lihat dua, Nizam Zachman, lumayan kapal yang ikut. Yang disini saya kaget, yang saya dengar beberapa kapal, tahun lalu sudah ada pengukuran 48 kapal, tapi ada markdown, tapi hasilnya tidak pernah sampai ke Hublah pusat,” ungkap Dian kepada wartawan usai penyerahan simbolik dokumen perizinan kepada nelayan di PPN Sibolga, Senin (30/5),
Dian mengaku, minimnya atensi itu menjadi pertanyaan serius. “Kok pelaku usaha muncul sedikit, ini harus dilihat, apakah pelaku takut, atau masih sulit, masih belum percaya, atau belum peduli?,” pungkasnya.
Terkait pengakuan para nelayan saat penyerahan dokumen secara simbolik yang dilaksanakan di PPN Sibolga, Dian menyebutkan sejumlah keluhan memang muncul.
“Saya dengar-dengar itu, masih ada tidak jelas, masih ada pungli, seperti itu kira-kira yang saya dengar. Ini harus menjadi perhatian, jangan sampai sudah diberikan transisi sama pemerintah, jangan sampai sudah diukur ulang, masih ada korupsinya, dan masih salah ukur,” pungkasnya.
Sementara itu, disinggung terkait ketegasan dan sanksi kepada para nelayan yang belum mengurus dokumen perizinan dan pengukuran kapal, Dian mengungkapkan hal itu akan diterapkan setelah proses transisi perizinan dilakukan.
“Ini transisi, nanti akan satu titik, misalnya tahun depan, kalau ketemu (akan ditindak), salah sendiri,” tegas Dian.
(Dom)