KedaiPena.Com – Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebut kepercayaan publik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya 74,7 persen, berada di urutan keempat setelah TNI, Presiden dan Polisi.
Menanggapi hal itu, Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana menilai wajar dan telah memprediksi bahwa kepercayaan publik terhadap KPK akan merosot.
“Sejak Komjen Firli Bahuri dilantik menjadi Ketua KPK, praktis memang tidak ada prestasi yang dapat dibanggakan dari lembaga anti rasuah,” kata Kurnia Ramadhana dalam keterangannya, Selasa (9/6/2020).
Menurut Kurnia, kondisi carut-marut pemberantasan korupsi tidak bisa dilepaskan dari kejadian yang terjadi pada 2019 lalu. Mulai dari proses seleksi pimpinan KPK sampai revisi Undang-Undang KPK.
“Untuk proses seleksi pimpinan KPK misalnya, publik dipaksa untuk berdamai dengan kepemimpinan Firli Bahuri yang kerap kali menghasilkan kebijakan kontroversial dibanding menunjukkan prestasi,” ujar Kurnia.
Berlakunya UU KPK hasil revisi, lanjut Kurnia, terbukti telah melululantahkan kewenangan KPK. Misalnya, dengan dibentuknya Dewan Pengawas yang memiliki kewenangan luar biasa dan berpotensi menghambat penegakan hukum di masa mendatang.
Untuk itu, Kurnia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi), para anggota DPR RI dan Ketua KPK harus bertanggungjawab atas kondisi pemberantasan korupsi yang kian suram.
“Atau mungkin bisa dibalik, apakah kondisi suram seperti ini yang memang diinginkan oleh Presiden Joko Widodo, anggota DPR RI, dan Ketua KPK?,” tutup Kurnia.
Sebelumnya, Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait penanganan Covid-19 oleh Pemerintah serta dampak politik dan ekonominya. Dalam survei itu, menyebutkan persepsi publik terhadap TNI paling tinggi, mencapai 85,5 persen.
Kemudian pada urutan kedua, Presiden 82,8 persen, Polri 79,4 persen, KPK 74,7 persen. Kepercayaan publik terhadap lembaga antirasuah kian merosot, berada pada urutan keempat. Selain itu, Kejaksaan Agung 74,1 persen, MPR 72,1 persen, DPD RI 63,5 persen dan DPR RI 60,1 persen.
“Kepuasan tertinggi pada TNI, kemudian Presiden, Polisi, dan KPK. Sementara terhadap MPR, DPD, dan DPR, trust tampak lebih rendah dan menurun lebih banyak, terutama DPR,” ungkap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, Minggu (7/6/2020).
Laporan: Muhammad Hafidh