KedaiPena.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan masih mendalami dugaan keterlibatan CEO Lippo Grup James Riady dalam kasus dugaan suap pemberian izin proyek Meikarta.
Juru bicara KPK, Febri Diansyah sebagian fakta soal dugaan keterlibatan, termasuk didalamnya mengenai pertemuan antara James Riady dengan Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hasanah Yasin telah dibukan di Persidangan.
“Fakta-fakta lain secara bertahap akan diurai untuk kebutuhan pembuktian di Pengadilan Tipikor,” kata Febri, melalui pesan singkatnya, Selasa (22/1).
Dalam rangka memperkuat bukti keterlibatan James Riady dalam kasus tersebut, kata Febri, penyidik KPK akan memeriksa sejumlah saksi.
“Nanti saksi-saksi yang dibutuhkan akan diperiksa dan dihadirkan,” terangnya.
Sebab, kata Febri, KPK meyakini aliran suap dari Lippo Group tersebut guna kepentingan proyek Meikarta. “Kepentingan pemberian kami duga masih terkait dengan perizinan proyek Meikarta,” tegas Febri.
Untuk itu, ia memastikan, penyidik KPK tidak hanya berhenti pada mantan petinggi Lippo Group Billy Sindoro.
“Kalau untuk pengembangan, masih memungkinkan ke dua sisi, tergantung bukti, baik ke pihak yang diduga bersama-sama memberi atau menerima,” demikian Febri.
Meikarta merupakan salah satu proyek prestisius milik Lippo Group. Penggarap proyek Meikarta adalah PT Mahkota Sentosa Utama, yang merupakan anak usaha dari PT Lippo Cikarang Tbk. Sementara PT Lippo Cikarang Tbk di bawah naungan Lippo Group.
Secara keseluruhan, nilai investasi proyek Meikarta ditaksir mencapai Rp278 triliun. Meikarta menjadi proyek terbesar Lippo Group selama 67 tahun grup bisnis milik Mochtar Riady itu berdiri.
Dalam kasus ini, Billy Sindoro diduga memberikan uang Rp7 miliar kepada Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan anak buahnya. Uang itu diduga bagian dari fee yang dijanjikan Rp13 miliar terkait proses pengurusan izin proyek Meikarta.
KPK telah menetapkan 9 tersangka, yakni Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hasanah Yasin dan Direktur Operasional Billy Sindoro. Kemudian, konsultan Lippo Group yaitu Taryadi (T) dan Fitra Djaja Purnama (FDP), serta Pegawai Lippo Group Henry Jasmen (HJ).
Selanjutnya, Kepala Dinas PUPR Bekasi Jamaludin (J), Kepala Dinas Damkar Bekasi Sahat ?MBJ Nahar (SMN), Kepala Dinas DPMPTSP Bekasi Dewi Tisnawati (DT) serta Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi Neneng Rahmi (NR).