KedaiPena.com – Keberadaan tanaman herbal yang sangat beragam di Indonesia, harusnya bisa menjadi inspirasi dan juga sumber inovasi dalam pengembangan berbagai aneka produk multiguna, yang tak hanya mampu menjadi bagian penanganan pandemi tapi juga mampu menjadi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan membangun kemandirian industri Indonesia.
Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (KOWANI), Dr. Ir. Dra. Giwo Rubiyanto Wiyogo, MPd, menyampaikan sumber daya manusia yang dimiliki KOWANI merupakan aset berharga, baik untuk KOWANI sendiri juga pada organisasi yang memiliki hubungan dengan KOWANI maupun dalam jaringan kolaborasi serta bagi masyarakat.
“Tuhan sudah menganugerahkan alam yang sangat luar biasa pada Indonesia, yang mampu diubah menjadi berbagai produk keseharian masyarakat, mulai dari bahan masakan hingga alat kecantikan. Karena itu, kita sebagai salah satu organisasi tertua di Indonesia, haruslah menjadi bagian untuk memberdayakan sumber daya alam tersebut bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Giwo dalam Webinar Manfaat dan Khasiat Ampuh Berbagai Herbal Indonesia sebagai Bahan Baku Aneka Produk Multiguna dan Obat Tradisional yang Mampu Menangkal Pandemi, Selasa (15/3/2022).
Para perempuan Indonesia, lanjutnya, haruslah mampu menjadi aspirasi bagi bangsa dan juga mampu menjadi bagian dalam pembangunan Indonesia.
“KOWANI merupakan contoh bagi perempuan Indonesia dan menjadi bagian dari upaya pencerdasan kehidupan bangsa melalui berbagai disiplin ilmu dan pengetahaun yang dimiliki oleh setiap anggota KOWANI,” tuturnya.
Sehingga sudah tepat, jika KOWANI pun turut dalam upaya pemerintah dalam mempersiapkan Indonesia menuju tahap pra-endemi untuk memastikan Indonesia akan siap menuji arah yang lebih baik.
“Sebagai ibu bangsa, kita harus bisa menjadi bagian untuk membantu upaya ini tanpa melupakan untuk tetap menjaga kesehatan diri sendiri,” tuturnya lagi.
Tanaman Herbal merupakan bahan baku yang mampu diproduksi menjadi berbagai produksi multiguna yang banyak dicari dalam masa pandemi ini. Tercatat oleh BPOM ada sekitar 30 ribu tanaman herbal di Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi produm multiguna maupun obat tradisional.
“Tak hanya itu, pengembangan tanaman herbal ini juga mampu membuka lapangan pekerjaan, yang akan membantu masyarakat untuk mendapatkan penghasilan,” ujar Giwo.
Ia menyatakan Indonesia sudah saatnya untuk mulai mengembangkan bahan baku milik Indonesia sendiri dan berhenti mengimpor bahan baku.
“Indonesia juga harus berhenti mengekspor bahan baku ke luar negeri. Tapi harus bisa mengeksplorasi bahan baku dalam menghasilkan nilai tambah produk, mengembangkannya hingga menjadi produk siap jual,” ujarnya lagi.
Ia mengharapkan edukasi dan motivasi yang dilakukan dalam upaya pengembangan tanaman herbal ini dapat dilakukan baik secara online dan offline, untuk memastikan setiap anggota dan masyarakat yang dituju akan mampu memahami lalu mampu mengembangkannya.
“Kita sebagai perempuan harus adaptif dan adoptif serta mampu menggunakan teknologi dalam upaya mengembangkan fungsi ibu bangsa yang sudah diamanatkan para pendiri KOWANI di Kongres KOWANI ke-2. Dimana ditekankan, ibu bangsa adalah pendidik generasi bangsa yang sehat jasmani rohani, berakhlak, berwawasan kebangsaan, mampu menjaga diri dan lingkungan untuk tumbuh menjadi generasi harapan yang memiliki daya saing,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Ketua Bidang Dikteksbud KOWANI, Dra. Trulyanti Sutrasno, MPsi, selaku Ketua Panitia kegiatan menyatakan pandemi tidak boleh menyurutkan masyarakat untuk berkarya. Walaupun harus dilakukan secara virtual.
“Selama pandemi ini, KOWANI melihat bahwa sumber daya herbal Indonesia dapat digunakan sebagai bahan baku produk multiguna dan obat tradisional yang dapat membantu penanganan pandemi,” kata Trulyanti.
Dengan adanya webinar ini, ia mengharapkan hasil maupun penelitian dari tim ahli dapat dipahami dan dijadikan awal dari pengembangan produk bagi masyarakat.
Laporan: Natasha