KedaiPena.Com – Anggota Komisi IV DPR RI Akmal Pasluddin menilai kopi Indonesia perlu untuk menjadi identitas kebanggaan dunia. Sebab, produk unggulan dari sektor pertanian dan perkebunan ini dapat dikonsumsi oleh seluruh masyarakat, termasuk masyarakat internasional.
“Saat ini kopi merupakan minuman yang sangat umum dikonsumsi masyarakat seluruh dunia tidak mengenal strata ekonomi maupun jabatan di tata kenegaraan. Kopi ini sangat mudah dijumpai baik di pinggir jalan hingga hotel bintang lima. Semua dapat menikmati dengan bebas tanpa batas,” ucap Akmal di Jakarta, Senin (13/3).
Akmal pun menambahkan, bahwa keragaman produk kopi sangat banyak di tiap-tiap negara. Di Indonesia saja, lebih dari 30 jenis kopi yang biasanya disesuaikan dari asal daerah kopi itu ditanam. Dengan banyaknya jenis atau ragam kopi yang ada di Indonesia ini, ada beberapa yang kualitasnya sangat bagus.
Sehingga, Pemerintah Indonesia perlu sangat fokus untuk menjadikan produk unggul dari kopi Nusantara dapat dijadikan produk kebanggaan di dunia.
“Saya sebagai anggota Badan Anggaran DPR akan mendorong kepada pemerintah agar kebijakan pemerintah memberikan ruang kepada petani kopi kita untuk dapat mengakses permodalan yang hingga saat ini belum mampu menyentuh petani kopi,” ucap wakil rakyat PKS dari Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan II ini.
Ketua Kelompok Komisi IV di Fraksi PKS ini menerangkan, bahwa hingga saat ini masih banyak lahan non-produktif karena ditanami tanaman lain agar petani mendapatkan keuntungan sesaat. Padahal, lahan tersebut dapat dialihkan menjadi lahan produktif untuk menanam kopi.
“Sehingga, ini menjadi tantangan pemerintah pada penerapan Undang-Undang RI No.41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang hingga saat ini masih belum efektif,” jelas mantan Ketua DPW PKS Sulawesi Selatan ini.
Oleh karena itu, Akmal mendorong pemerintah agar berfokus pada produk unggulan yang memiliki daya saing di dunia, seperti kopi yang diproduksi di Indonesia. Salah satu bentuk fokus pemerintah, yaitu pada pengembangan kopi nusantara sebagai bentuk kebijakan untuk meningkatkan kemampuan petani kopi, baik petani pemilik maupun penggarap lahan kopi. Salah satunya adalah mereka dipermudah untuk mengakses modal.
Akmal sendiri telah berulang kali menyerap aspirasi dan berdialog kepada para petani dan pengolah kopi di daerah pemilihannya. Hal itu dilakukan dalam rangka untuk bahan perbaikan dan rekomendasi kepada pemerintah melalui DPR. Serap aspirasi ini, Akmal lakukan baik melalui forum reses maupun pada forum sosialisasi Empat Pilar MPR RI.
“Saya melihat bahwa pertanian dan perkebunan sebagai sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, namun pertumbuhan sektor ini terhitung kecil dibanding sektor lain. Kami berharap, pemerintah mampu dan berhasil menata sektor pertanian dan perkebunan mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi yang patut jadi kebanggaan serta menjadi bangsa yang berwibawa di hadapan bangsa lain,” pinta Akmal.
Ke depan, Akmal menegaskan Poksi IV PKS DPR akan terus mengawal tata niaga produk unggulan seperti kopi ini, agar mendapat pengawasan yang memadai serta keberpihakan pada lapangan kerja di sektor ini dapat berlangsung.
“Sebab, sektor perkebunan merupakan salah satu yang paling banyak menyerap tenaga kerja,” tegas Akmal.
Laporan: Muhamad Hafidh