KedaiPena.com – Upaya konversi dari elpiji ke kompor induksi, dinilai akan menimbulkan banyak masalah.
Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menyatakan rencana konversi dari elpiji ke kompor induksi akan menambah banyak masalah.
“Pertama dari daya listrik, kelompok bawah harus migrasi paling sedikit ke daya 1200VA, artinya biaya pemakaian listrik pasti akan naik, jauh lebih besar dari biaya elpiji 3kg,” kata Anthony pada awak media, ditulis Rabu (21/9/2022).
Ia juga menyatakan, masyarakat harus membeli peralatan masak baru, karena peralatan masak lama banyak yang tidak sesuai dengan kompor listrik induksi.
Anthony menduga kebijakan ini ditempuh untuk membantu permasalahan keuangan PLN, agar pemakaian konsumsi listrik meningkat, karena saat ini PLN mengalami oversupply.
“Hal ini berarti sama saja rakyat miskin, rakyat kelompok bawah, diminta menambal defisit PLN. Permasalahan PLN seharusnya ada di hulu, atau pembangkit, ini yang harus diefisienkan, bukan malah mengalihkan permasalahan ini ke rakyat miskin,” urainya.
Selain itu, Gas elpiji 3kg juga masih dipakai oleh banyak pedagang kecil, mereka tidak mungkin pakai kompor induksi.
“Bagaimana kompor listrik dapat digunakan oleh pedagang keliling, harus dipikirkan juga,” tandasnya.
Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah melakukan uji coba konversi gas LPG 3 kilogram (kg) ke kompor listrik 1.000 watt.
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan uji coba itu baru dilakukan di tiga kota. Kota itu adalah Denpasar, Solo dan satu lainnya di Sumatera
“Iya betul, sedang diuji coba oleh PLN di Denpasar, Solo dan disiapkan di salah satu kota di Sumatera. Ini uji coba untuk melihat keberterimaan masyarakat sekaligus mempelajari aspek keteknikannya, misalkan berapa kapasitas daya tungku yang cocok,” kata Dadan, Senin (19/9/2022).
Laporan: Ranny Supusepa