KedaiPena.Com – Anggota Komisi I DPR RI Elnino Mohi menilai bahwa bangsa Indonesia sedang “sakit” lantaran masih sangat banyak menerima informasi di internet yang cukup jauh dari karakter budaya.
Pernyataan Elnino begitu ia disapa didasari oleh marak beredarnya konten- konten pornografi di sosial media saat ini seperti di YouTube.
“Persoalan ini memang kompleks dari berbagai perspektif, baik, agama, budaya lokal, moral, etika, kebebasan informasi, perkembangan teknologi informasi yang cepat, hukum perundang- undangan dan regulasi,” ujar dia dalam perbincangan dengan KedaiPena.Com, Kamis, (29/8/2019).
El Nino menilai seharusnya negara mampu dalam mengendalikan internet agar berpengaruh positif secara maksimal sambil meminimalkan pengaruh negatif kepada anak-anak bangsa.
“Khusus mengenai konten-konten internet yang vulgar dan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, mesti ada instansi negara yang mengawasinya,” tegas El Nino.
Dalam konteks demikian, Elnino berpendapat, maraknya konten-konten negatif dan asusila disebabkan lantaran tidak adanya perundang-undangan soal ITE saat ini.
“Belum lengkap tentang internet ini, instansi yang paling bisa diberi kewenangan untuk mengawasi konten yang ada di berbagai aplikasi Over The Top (OTT) seperti Youtube, dan lain-lain adalah Kemenkominfo dan/atau KPI,” ungkap Elnino.
Elnino menekankan pengawasan internet perlu difokuskan untuk menjaga moral anak bangsa, bukan untuk memberangus kebebasan informasi dan kebebasan berpendapat yang sesuai dengan pancasila dan UUD 1945.
“Jadi, bukan hanya hoax yang mesti diperangi, tapi juga pornografi dan semacamnya. Itu ada dalam UU,” tandas politikus Partai Gerindra ini.
Diketahui, akun berisi konten negatif dan tak mendidik masih banyak tersebar di sejumlah platfrom sosial media. Salah satunya ialah YouTube.
Belum lama ini pemerintah melalui Kominfo menertibkan sejumlah konten-konten pornografi milik YouTuber Kimberly Khoe atau Kimi Hime.
Bukanya jera, sejumlah konten-konten vulgar yang masih marak tersebar di platform YouTube yang belum terdeteksi oleh pemerintah.
Teranyar, ialah konten milik akun Hendric Shinigami yang berisi proses penatoan kepada perempuan yang dilakukan secara vulgar. Video ini sendiri sudah ditonton hingga 5,3 juta penonton.
Laporan: Muhammad Hafidh