KedaiPena.com – Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (Dit. KKHL), Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) telah melakukan berbagai upaya perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati, perbaikan ekosistem dan pemanfaatan sumberdaya secara berkelanjutan.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo menyebutkan salah satunya adalah Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) dan jaringan kawasan konservasi yang dikelola dengan baik telah berdampak positif pada pelestarian dan peningkatan kondisi sumber daya hayati serta menyediakan habitat yang aman bagi populasi spesies yang terancam punah untuk berkembang, termasuk pari manta.
“Dampak positif dari pengelolaan kawasan konservasi sudah mulai terlihat. Populasi manta karang di Raja Ampat bertumbuh sekitar 8 persen per tahun setiap tahun sejak 2009 yang merupakan populasi manta pertama dan satu-satunya di seluruh dunia yang dilaporkan tumbuh dan berkembang, tidak seperti kebanyakan populasi yang sebagian global sedang menurun,” kata Victor, dalam keterangan tertulis, Minggu (16/10/2022).
Ia juga menyampaikan Kawasan Konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat yang berada dalam Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) Papua, Bulan Juli 2022 lalu mendapat penghargaan bergengsi Blue Park tingkat emas pada Konferensi Kelautan PBB di Lisbon, Portugal. Seiring dengan itu, Raja Ampat diumumkan juga menjadi lokasi pengasuhan Pari Manta pertama di dunia yang terkonfirmasi berada di Laguna Wayag. Laguna Wayag yang terletak di Suaka Alam Perairan Waigeo Sebelah Barat, Kabupaten Raja Ampat telah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Nasional melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 32 tahun 2022.
“Upaya konservasi Pari Manta telah berdampak positif bagi peningkatan ekonomi melalui wisata bahari. Wisata Pari Manta Indonesia bahkan menempati peringkat 3 di dunia dengan perkiraan pengeluaran wisatawan pari manta mendekati 10,7 juta Dollar Amerika atau setara sekitar Rp165 miliar dan dampak ekonomi langsung lebih dari 15 juta Dollar Amerika atau sekitar Rp230 miliar per tahun,” ucapnya.
Nilai Pari Manta ketika mereka dimanfaatkan dan digunakan secara berkelanjutan untuk pariwisata, nilainya sebesar 1 juta Dollar Amerika atau sekitar Rp15,4 miliar.
“Salah satu lokasi destinasi wisata Pari Manta tersebut berada di Laguna Wayag yang memainkan peranan penting bagi pengembangan wisata bahari Indonesia,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa