KedaiPena.com – Anggota Komisi III DPR RI, Fraksi PKS, Nasir Djamil menyatakan dengan kerap terjadinya bentrokan antara dua lembaga negara, yakni TNI dan Polri, akan menimbulkan pertanyaan pada publik mengenai bagaimana cara kedua lembaga itu dapat menjaga situasi keamanan masyarakat.
“Masyarakat pun bertanya bagaimana kita bisa mengamankan keamanan di dalam negeri?” kata Nasir dalam keterangannya, dikutip Kamis (20/3/2025).
Ia pun menyoroti beberapa peristiwa bentrokan antara TNI dan Polri dalam beberapa waktu terakhir. Salah satunya, insiden penyerangan yang dilakukan sekelompok anggota TNI terhadap markas Kepolisian Resor (Mapolres) Tarakan, Kalimantan Utara, 24 Februari 2025 lalu. Kejadian tersebut diduga berawal dari perselisihan antara oknum anggota TNI dan Polri di sebuah kafe dua hari sebelumnya.
Publik, lanjutnya, berharap tidak ada lagi kasus bentrokan antara TNI dan Polri. Nasir menyatakan, konflik antara kedua lembaga yang pernah terjadi harus dijadikan pelajaran agar tidak terulang lagi.
Ia juga meminta Baharkam mengevaluasi pelaksanaan tugasnya sebagai pembina keamanan dalam negeri untuk memastikan kejadian ini tidak terulang lagi.
“Dalam konteks posisi Baharkam sebagai pembina keamanan dalam negeri, hal seperti ini berangkali harus menjadi pelajaran, ada upaya yang sungguh-sungguh dari kita untuk memastikan bahwa tidak ada lagi konflik antara TNI dan Polri,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, kejadian penembakan terjadi saat 17 anggota Polres Way Kanan mendatangi lokasi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Setibanya di lokasi, mereka langsung ditembaki oleh orang tak dikenal yang diduga merupakan oknum TNI.
Penembakan ini mengakibatkan tiga personel kepolisian gugur dalam tugas termasuk Kapolsek Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Iptu Lusiyanto.
Laporan: Ranny Supusepa