KedaiPena.Com – Mantan Sekretaris Jenderal PBB, Kofi Annan, mendesak Myanmar menahan diri dan mencegah kekerasan lebih besar, menyusul tewasnya 89 orang dalam perang antara militan Rohingya dengan militer.
“Mendesak pemerintah untuk menahan diri dan memastikan bahwa warga sipil yang tidak bersalah tidak dilukai,†ujarnya, melansir Fox News.
Sebab, kata Annan mengutip data PBB, lebih dari 80 ribu warga Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak konflik pecah pada Oktober 2016.
Meski demikian, dia juga mengecam tindakan militan Rohingya yang menyerang pos-pos polisi.
Amerika Serikat melalui Departemen Luar Negeri, pun mendesak Myanmar menahan diri, agar tidak terjadi perang susulan.
Kemudian, kata Juru bicara Deplu AS, Heather Nauert, Myanmar disarankan menyeret penyerang pos-pos polisi ke pengadilan dengan menghormati HAM dan peraturan perundang-undangan.
Menurutnya, Myanmar harus melaksanakan rekomendasi PBB untuk memperbaiki pembangunan ekonomi dan keadilan sosial di negara bagian Rakhine dan menyelesaikan kekerasan komunal.