KedaiPena.Com – Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA) akan menyelenggarakan konferensi industri wisata petualang Indonesia 2019 bertemakan ‘Membangun Industri Wisata Petualangan Indonesia yang Kompetitif’.
Konferensi ini sendiri akan dilaksanakan bersamaan dengan event Indonesia International Outdoor Festival (IIOUTFEST) 2019 pada tanggal 1-4 Agustus 2019 di Lapangan Aldiron Pancoran, Jakarta.
Penggiat IATTA Rahman Muchlis mengatakan industri pariwisata saat ini memiliki perkembangan yang sangat pesat di seluruh dunia.
“Adventure Travel atau wisata petualangan muncul sebagai salah satu tipe pariwisata dengan pertumbuhan yang cepat dan segmentasi pasar yang kian meluas di dunia,” ujar dia dalam keterangan, Senin (15/7/2019).
Khusus di Indonesia sendiri, lanjut Rahman, memiliki aneka ragam potensi alam dan budaya sebagai destinasi wisata petualangan yang menarik mulai dari wisata petualangan nusa (berbasis aktivitas di daratan), wisata petualangan tirta (berbasis aktivitas di perairan) dan wisata petualangan dirga berbasis aktivitas di udara.
“Di Indonesia terdapat beberapa destinasi unggulan wisata petualangan, yaitu: Gunung Mas Bogor, Batu Malang, dan Timbis Bali (Wisata Paralayang), Gunung Semeru Malang, Gunung Rinjani Lombok, Gunung Carstensz Papua, Gunung Gede Pangrango Cianjur, Gunung Merapi Merbabu Jogja dan Gunung Kerinci (Wisata Pendakian Gunung), Gua Jomblang DIY, Cipicung Sukabumi, dan Kali Suci DIY (Wisata Gua) serta Sungai Citarik Sukabumi, Sungai Progo Jogja dan Sungai Ayung Bali (Wisata Sungai),” papar Rahman.
Melihat beranekaragamnya jenis wisata petualangan tersebut, tegas Rahman, dapat dipastikan bahwa Indonesia adalah surga untuk wisata petualangan di daerah tropis yang memiliki potensi yang besar dalam pembangunan industri wisata petualangan, sehinggs kedepannya diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa.
“Untuk itu , dalam rangka mencapai tujuan tersebut, perlu kerjasama seluruh pihak terkait dalam industri wisata petualangan. Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah mengadakan sebuah kegiatan yang mempertemukan para pelaku industri wisata petualangan untuk dapat memahami potensi, peluang, peran dan strategi bersama dalam rangka melakukan pembangunan industri wisata petualangan di Indonesia,” tegas Rahman.
Rahman menerangkan kegiatan ini penting dilaksanakan untuk memberikan berbagai dampak positif, bagi pemerintah, pelaku industry dan masyarakat dalam membangun industri wisata petualangan Indonesia yang kompetitif di tingkat internasional.
“Kegiatan ini juga akan menghadirkan narasumber terkemuka di bidang industri wisata petualangan domestik dan mancanegara yang akan berbagi pengetahuan dan pengalaman bergelut di industri wisata petualangan,” pungkas Rahman.
Laporan: Andre Pradana