KedaiPena.com – Meski terbilang muda, Komunitas UMKM Naik Kelas yang genap memasuki usia ke-3 tahun pada Selasa (10/10/2023), mencatatkan perkembangan yang sangat cepat. Terbukti, Komunitas UMKM Naik Kelas telah terbentuk di seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah anggota lebih dari 1,5 juta orang.
Raden Teddy, salah satu sosok yang turut membidani lahirnya Komunitas UMKM Naik Kelas mengatakan, pertumbuhan UMKM di Indonesia sangat pesat, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital.
“Keberadaan UMKM saat ini menjadi salah satu program yang sangat didukung oleh pemerintah karena memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan ekonomi rakyat dan membantu mengurangi pengangguran,” kata Teddy, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (12/10/2023).
Meskipun begitu, lanjutnya, bukan berarti UMKM hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Karena pihak UMKM sendiri sebagai pihak internal pelaksana dapat melangkah bersama-sama dengan pemerintah untuk meningkatkan pendapatan ekonomi pribadi maupun masyarakat.
Ia menyebutkan butuh langkah-langkah dan strategi yang tepat dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Karena banyak kalangan pengusaha di level itu yang usahanya tidak berkembang hingga bangkrut.
“Dalam era saat ini setiap pelaku usaha UMKM wajib untuk mengikuti perkembangan teknologi. Termasuk penguasaan model bisnis digital yang hari ini begitu penting. Sebab sangat disayangkan jika pelaku bisnis ketinggalan dalam hal teknologi,” ujarnya.
Teddy mencontohkan, para pedagang pasar Tanah Abang, yang belakangan viral meminta agar pemerintah tidak hanya menutup TikTok Shop, tapi juga harus menutup e- commerce sejenis lainnya.
Menurut Teddy, bagi pelaku usaha, adaptasi dan melakukan kreasi dengan pendekatan digital kini sudah merupakan keniscayaan. Media digital hari ini sangat membantu pelaku bisnis khususnya UMKM untuk mengembangkan bisnis baik dalam hal pemasaran, administrasi, transaksi keuangan, komunikasi, dan penjualan.
Ia menegaskan bagi pelaku usaha, adaptasi dan melakukan kreasi dengan pendekatan digital kini sudah merupakan keniscayaan.
“Semua bisnis Indonesia ke depan akan tersinkronisasi dengan internet dan jika tidak dari sekarang memanfaatkan media sosial atau digital maka bisnisnya bisa mati akibat tertinggal oleh zaman,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa