KedaiPena.Com – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas) HAM memastikan bahwa pihaknya tidak akan bisa diintervensi dan dipengaruhi dalam mengusut tuntas dugaan pelanggaran kemanusiaan dalam kerusuhan tanggal 21-22 Mei 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Komisioner Komnas HAM Choirul Anam saat menerima Massa Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) dan sejumlah keluarga korban kerusuhan aksi 21-22 Mei di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (28/6) siang.
“Kita bisa kerja objektif dan nggak terpengaruh siapapun. Jadi kalau ditanya takut nggak takut, jelas kami kerja sendiri. Kami independen, clear, yang kami kerjakan nggak mungkin di bawah tekanan siapapun,” tegas Choirul saat menanggapi desakan keluarga korban rusuh 22 Mei.
Choirul melanjutkan bahwa Komnas HAM menggandeng ahli pengungkapan kasus. Dua ahli itu adalah Makarim Wibisono dan Marzuki Darusman.
“Makarim Wibisono beliau adalah mantan pelapor khusus konflik di Palestina PBB, kedua ada Marzuki Darusman, yang juga punya keterampilan pelapor khusus PBB untuk Rohingya di Thailand sana. Mereka kami minta supaya keterampilan mereka ungkap kasus, bisa kita gunakan untuk konflik ini,” ujarnya.
Choirul juga menunjukan komitmennya untuk tidak berhenti dalam menyelidiki kasus tragedi kemanusiaan tersebut.
“Kasus kematian concern kami, yang totalnya 10 korban kami telusuri semua, kekerasan kami juga fokus ke sana, termasuk penggunaan peluru karet, soal keluarga ditahan itu fokus kami, dari sekian ratus ditahan, ada sekian ratus dibebaskan itu juga mulai,” beber dia.
“Lalu orang hilang dari 70 tinggal 30 masih kita cari, dan terakhir prosedur, apakah ketika tangani unjuk rasa (polisi) sesuai prosedur apa nggak, di Bawaslu (pengamanan) gimana, lalu tempat lain gimana, itu sedang kami lakukan,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh