KedaiPena.Com– Fraksi Partai Demokrat DPR RI memastikan sikap untuk selalu siap mengawal pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Fraksi Partai Demokrat DPR RI pimpinan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas siap mengawal pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto agar kepentingan nasional Indonesia dapat dicapai melalui upaya diplomasi ekonomi, termasuk pertimbangan peluang Indonesia bergabung dalam BRICS.
Demikian hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR RI Fraksi Partai Demokrat Anton Sukartono Suratto dalam diskusi bertema Menakar Untung Rugi Rencana Keikutsertaan Indonesia dalam BRICS yang dihelat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
Turut hadir dalam diskusi itu,
Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga, Kemlu RI, Muhsin Syihab,
Pakar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran Teuku Rezasyah, Direktur Eksekutif INDEF
Esther Sri Astuti dan Political counsellor of Russian Embassy Alexey Rykov.
“Fraksi Partai Demokrat DPR RI akan selalu siap mengawal pemerintahan Prabowo Subianto agar kepentingan nasional Indonesia dapat dicapai melalui upaya-upaya diplomasi ekonomi, termasuk pertimbangan peluang Indonesia bergabung dalam BRICS,” kata Anton dikutip, Rabu,(20/11/2024),
Selain itu, Anton menegaskan, dirinya selaku pimpinan Komisi I DPR RI yang menaungi urusan luar negeri juga bertanggung jawab untuk terus memberikan masukan yang konstruktif terhadap pembuatan kebijakan luar negeri Indonesia.
“Fraksi Partai Demokrat DPR RI memandang bahwa keterlibatan publik, seperti pakar, akademisi, dan kaum intelek sangat penting dalam rangka memberikan ruang publik dalam pembuatan kebijakan luar negeri,” papar Anton.
Anton menegaskan, para anak muda dan mahasiswa yang menggandrungi politik global juga perlu diberikan tempat agar mereka mengerti bahwa ada banyak pertimbangan yang perlu dilakukan dalam langkah pemerintah di kancah politik internasional.
“Kita perlu meneladani sepak terjang Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dalam membawa Indonesia mengarungi ketidakpastian ekonomi global pada tahun 2008,” jelas Anton.
Anton menambahkan, pada saat itu Indonesia berhasil melewati masa sulit dan bahkan mengalami pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, tegas Anton pemerintahan selanjutnya perlu memperhatikan peluang serta tantangan yang harus diantisipasi pemerintah Indonesia dalam proses bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS.
“Indonesia harus mampu mengoptimalkan organisasi tersebut untuk memenuhi kepentingan nasional dalam bidang ekonomi,” pungkas Anton.
Laporan: Muhammad Rafik