KedaiPena.com – Komisi XII DPR RI menyatakan siap mendukung langkah MIND ID dalam memperkuat ekosistem industri baterai kendaraan listrik di Indonesia. Grup MIND ID dinilai proaktif dalam menjalankan hilirisasi mineral, yang sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi 8 persen menuju Indonesia Emas 2045.
Ketua Komisi XII DPR RI, Fraksi Golkar, Bambang Patijaya menilai MIND ID melalui PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), dan Indonesia Battery Corporation (IBC) telah menjalankan hilirisasi dengan baik. Langkah ini sesuai dengan Asta Cita ke-lima Presiden Prabowo Subianto, yaitu melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi.
Ia menegaskan, hilirisasi membawa banyak manfaat, seperti meningkatkan nilai tambah bahan baku, menarik investasi, menghasilkan devisa ekspor, menyerap tenaga kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Komisi XII DPR mendorong IBC dan mitra strategisnya untuk tetap berkomitmen membangun pabrik battery cells yang terintegrasi hulu sampai ke hilir, serta memastikan segala tahapannya dapat terpenuhi dan memberikan keuntungan kepada negara,” kata Bambang, dalam keterangannya, Rabu (19/2/2025).

Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, menekankan pentingnya keterlibatan BUMN, khususnya Grup MIND ID, dalam mendukung hilirisasi mineral di industri kendaraan listrik.
“Dengan program yang dijalankan ini, IBC optimis menjadi perusahaan kelas dunia dalam ekosistem EV secara end-to-end,” kata Toto.
la juga menyebut, sekitar 50 persen bahan baku baterai kendaraan listrik dunia berasal dari Indonesia, dan sebagian besar dikelola oleh Grup MIND ID.
“Kita memiliki sumber daya alam seperti nikel, kobalt, timah, batu bara, tembaga, emas, dan bauksit, yang semuanya berada di bawah Grup MIND ID. Indonesia sangat berpotensi menjadi production hub baterai kendaraan listrik,” ujarnya.
Sebagai informasi, MIND ID telah menyiapkan investasi Rp20,6 triliun untuk lima proyek strategis. Salah satu prioritasnya adalah pengembangan nikel di Halmahera Timur, termasuk pembangunan smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dan fasilitas High-Pressure Acid Leach (HPAL) untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.
Laporan: Ranny Supusepa