KedaiPena.Com- Sosialisasi dan edukasi program dan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali digelar bekerjasama dengan Komisi XI DPR RI dan Aisyiyah Kabupaten Bandung, di Aula Seba Guna SD Islam Kreatif Muhammadiyah, Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Senin (19/6/2023).
Edukasi bertema Optimisme Peran Perempuan Berkemajuan dalam Menjalankan Bisnis ini menghadirkan narasumber dari OJK dan anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah, S.E, M.H.
Najib mengatakan edukasi literasi keuangan kepada ibu-ibu rumah tangga ini ditujukan agar perempuan bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan rumah tangga secara benar.
“Kami juga memberikan tips untuk peserta bagaimana menghindari jeratan riba dan rentenir serta pinjaman online atau pinjol-pinjol ilegal, juga mencarikan alternatif pembiayaan untuk ibu-ibu sebagai pelaku usaha.” kata Najib seusai sosialisasi.
Dalam kegiatan itu terungkap bahwa banyak ibu-ibu berharap bisa mengakses perbankan yang aman bagi mereka dalam rangka meningkatkan kapasitas usaha mereka sendiri yang kebanyakan bergerak dalam usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan pertanian.
Menurut Najib, bank emok atau rentenir adalah permasalahan yang cukup kompleks. Ia pun mengingatkan pentingnya peningkatan tingkat literasi dan pengetahuan masyarakat terhadap keuangan.
“Tingkat inklusinya artinya akses masyarakat terhadap industri keuangan sudah cukup tinggi bahkan sudah di atas 80 persen. Tapi tingkat literasi kita masih 50 persen. Artinya, banyak masyarakat Indonesia mengakses terhadap industri keuangan baik legal maupun ilegal, tanpa ditunjang ilmu pengetahuan yang memadai,” ungkap anggota Fraksi PAN DPR RI ini.
Najib mengakui, akibat dari kurangnya literasi keuangan masyarakat bisa meminjam uang namun tidak bisa mengolah keuangan sehingga berujung pada ketidakmampuan untuk membayar hutang.
Dalam rangka meningkatkan literasi keuangan, Komisi XI DPR RI bersama OJK dan lembaga keuangan lainnya melakukan kegiatan penyuluhan dan edukasi.
“Kita akan terus memberikan edukasi agar kemudian terbangun mentalitas masyarakat yang baik. Sehingga ketika menggunakan pinjamannya untuk kegiatan produktif bukan hanya konsumtif,” kata Najib.
Laporan: Muhammad Hafidh