KedaiPena.Com- Pemerintah saat ini sedang menggencarkan adanya wisata Destinasi Super Prioritas atau DSP di beberapa tempat di Indonesia. Guna memperkuat dukungan tersebut Komisi X DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung, Bali.
Kunspik dilakukan untuk mendengar masukan dan mendalami apa yang dibutuhkan pemda dan stakeholder setempat yang dimasukkan
Rancangan Undang-Undang Kepariwisataan (Panja RUU Kepariwisataan).
Ketua Tim Rombongan Kunspik Dede Yusuf Macan Effendy mengakui dalam pelaksanaannya, DSP ini tidak terlalu signifikan karena banyak hal yang belum disesuaikan. Mulai dari sumber daya manusia, atraksi, hingga keberlanjutannya.
Karena itu, kata politikus Partai Demokrat ini, majalah Forbes pernah menempatkan Indonesia sebagai The Most Beautiful Places in the world.
“Namun, yang digambarkan di majalah itu adalah Bali. Jadi, jangan-jangan orang luar tahunya Indonesia itu Bali. Itulah kami melihat ada unsur lain yaitu unsur mempromosikan ke negara-negara lain. Dari daerah destinasi lain itu kita dorong anggaran juga kami tambah namun belum secepat Bali,” kata Dede, Kamis,(28/9/2023).
Dede melanjutkan dari awal Komisi X menekankan adanya koordinasi antara Pentahelixc dalam pengembangan pariwisata. Mulai dari unsur pemerintah, media, akademisi, pebisnis/praktisi, hingga komunitas.
Menurut Dede, Bali sudah memiliki semua keunikan tersebut sehingga siap sedia untuk melakukan perubahan dalam sektor pariwisata.
“Bali sudah mengarah kepada quality tourism yang benar-benar menyasar kepada masyarakat yang memiliki spending besar dan tidak memberikan ekses di kemudian hari,” ujarnya.
Karena itu, lanjut Dede, Panja RUU Pariwisata ingin mendalami apa yang dilakukan pemerintah dan stakeholder di Kabupaten Badung Bali. Termasuk PHRI dan ASITA-nya.
“Saya senang kali karena (dinas) pariwisata dan kebudayaannya dipisah jadi masing-masing punya kekuatannya sendiri,” pungkasnya.
Laporan: Tim Kedai Pena