KedaiPena.Com – Puluhan Mahasiswa Universitas Suryakencana (Unsur) yang tergabung dalam Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Komando) Kabupaten Cianjur melakukan aksi Sumpah Pemuda.
Dalam aksi yang dilakukan pada Sabtu (28/10) di Taman Joglo Kota Cianjur, mereka mengecam sejumlah tindakan respresif yang dilakukan oleh rezim kepada mahasiswa dan rakyat.
Koordinator aksi, Fajrilah Samlawi mengatakan, bahwa Komando Cianjur mengecam segala bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pihak kampus atau universitas maupun aparatur negara terhadap mahasiswa.
“Kami menolak segala bentuk tindakan represif dan kriminalisasi terhadap seluruh gerakan mahasiswa dalam upaya membungkam daya kritis mahasiswa yang berpijak pada pembukaan Undang-undang Dasar 1945 dan Pancasila sebagai dasar cita-cita Indonesia merdeka,” jelas dia dalam siaran pers yang diterima redaksi, ditulis Minggu (29/10).
Tidak hanya itu, dia mengingatkan agar Polri dapat berpijak kepada karakter Jenderal Hoegeng dan setia terhadap Pancasila dan Tribrata Polri.
“Serta TNI sebagai tentara rakyat untuk berpijak kepada karakter Jenderal Sudirman dan setia terhadap Sapta Marga,” beber dia.
Kemudian, Fajrilah menekankan, pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia haruslah benar-benar membumi dalam ketahanan nasional. Karena, pancasila adalah perasaan umum dari seluruh rakyat Indonesia.
“Kami juga mengecam pelaksanaan Jambore Nasional kebangsaan dan wirausaha yang dilaksanakan oleh organisasi Cipayung Plus, yang di mana kawan-kawan aktivis mahasiswa yang melaksanakan aksi di depan Istana malah dijadikan tersangka,” jelas dia.
“Keadaan ini sangat berbanding berbalik di pelaksanaan Jambore kebangsaan dan wirausaha yang disuguhkan tarian dangdut erotis,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh