KedaiPena.Com –Wardah kembali melakukan kampanye #CantikdariHati sekaligus berkolaborasi dengan desainer hijab Dian Pelangi dalam menciptakan scarf eksklusif edisi Ramadan 2017.
Scarf eksklusif yang dirancang khusus oleh Dian dan terinspirasi koleksi makeup Wardah. Wardah sendiri juga mengeluarkan berbagai makeup look agar para wanita cantik tak perlu riasan mewah atau mencolok.
Keempat riasan yang ditonjolkan Wardah terdapat beberapa tema, misalnya, Everyday Glow Look. Menggunakan blush on warna pink natural agar terlihat segar. Bila dengan eyeshadow, warna bronze sangat disarankan agar tidak terlalu berlebihan. Untuk lipstik pun tidak perlu warna terang, seperti nude pink atau nude brown.
Tema kedua, Glow Together Look, menonjolkan riasan mata dengan sedikit unsur smokey eyes menggunakan warna cokelat dan bronze yang natural. Untuk riasan malam, Wardah memiliki tema Blissful Day Evening Look yang memperlihatkan unsur glamor, namun tetap elegan dengan menggunakan lipstik palet merah burgundy atau plum.
Inspirasi warna-warna pada kosmetik Wardah ini, memberikan inspirasi bagi Dian Pelangi memasukkan unsur khas yang serupa dengan desain-desain Dian Pelangi sebelumnya, yaitu tie dye. Motif marble tiap scarf dibentuk dengan cara tie dye. Dian memilih salah satu warna monokrom untuk motif tersebut, yaitu hitam.
Mineralism, merupakan salah satu koleksinya yang mengambil warna khas dari packaging Wardah, yaitu hijau mint. Dian menganjurkan untuk memadunya dengan sentuhan aksesoris silver atau putih. Just Dust, mengambil warna feminin dari eyeshadow dan blush on Wardah, yaitu dust pink. Warna ini sangat cocok dipadukan dengan aksesoris keemasan.
Serupa dengan Just Dust, scarf Dream Cream mengambil warna foundation yang netral dan cocok dipadukan dengan warna apa saja. Namun, Dian lebih suka memasangkannya dengan warna emas atau bronze.
Dian memilih bahan katun rayon supaya mudah dibentuk dan tidak perlu perawatan khusus. Bentuk scarf yang segi empat pun dipilih Dian karena menurutnya, saat ini pashmina sudah jarang digemari oleh wanita Indonesia.
Unsur eksklusif lain yang dibuat oleh Dian tentunya adalah proses pembuatan. Diakui Dian meski saat ini tren printed scarf sedang berlaku, ia tetap ingin membuat scarf eksklusifnya secara handmade.
“Saya ingin tetap ada yang tradisional, tetap ada nilai kreatifnya dari tangan. Tetap mempertahankan para pengrajin yang sudah banyak melestarikan kain Indonesia,” tutur Dian.
Meskipun begitu, bukan berarti desainer kelahiran Palembang ini tidak menyukai printed scarf. Menurutnya, printed scarf adalah tren yang sangat menarik, apalagi kalau ditambahkan motif-motif tradisional ala Indonesia.
Laporan : Ruspita