KedaiPena.com – Kolaborasi para pemangku kepentingan di sektor ritel dan pelaku usaha kosmetika lokal, dipercaya akan dapat meningkatkan penjualan kosmetika lokal, tak hanya di market dalam negeri tapi juga market luar negeri.
Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan (Kemendag) Miftah Farid menyatakan terima kasih atas kolaborasi para pihak, terutama APRINDO, PPA Kosmetika Indonesia dan PERKOSMI, dalam mewujudkan forum bisnis Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW)2024.
“Market kosmetik sangat besar, tak hanya luar negeri tapi juga dalam negeri. Sehingga saya berterima kasih saat APRINDO menyambut baik upaya membangun jaringan komunikasi dengan para pelaku usaha kosmetik,” kata Miftah dalam konferensi pers JMFW 2024, Selasa (5/9/2023).
Ia menyatakan pertumbuhan ekonomi triwulan 2023 adalah 5,17 persen dan neraca ekspor perdagangan Juli 2023 menunjukkan tren surplus, yaitu 1,31 miliar Dollar Amerika, dengan dukungan ekspor non migas, terutama pada negara Qatar, Polandia, Hongkong, Meksiko dan Uni Emirat Arab.
“Harapannya, produk kosmetik lokal juga dapat berkontribusi pada peningkatan ekspor non migas ini,” ucapnya.
JMFW ini, lanjutnya, bukan hanya event tapi merupakan ekosistem. Sehingga gelaran ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem dan jaringan untuk bertumbuh secara berkualitas dan berkesinambungan.
“Berdasarkan data, pada 2027, pasar industri kecantikan global diperkirakan akan mencapai 580 miliar Dollar Amerika, dengan pertumbuhan 6 persen per tahun. Angka ini dikatakan, lebih tinggi dibandingkan industri makanan mi numan, yang didorong oleh kepedulian konsumen pada kesehatan kulit,” ucapnya lagi.
Potensi dalam negeri pun mengalami peningkatan, sehingga Indonesia menjadi pasar yang diperebutkan oleh produk kosmetika baik dalam dan luar negeri. Survei menyatakan 19 persen konsumen secara eksklusif menggunakan produk lokal, 77,8 persen menggunakan produk lokal dan impor, dan 3,2 persen hanya menggunakan produk luar negeri.
“Walaupun terlihat persentase pengguna produk lokal lebih besar dibandingkan produk luar negeri tapi tetap perlu ditingkatkan kembali, untuk lebih memperkuat brand lokal di dalam negeri,” kata Miftah lebih lanjut.
Senada, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi menyatakan pentingnya mengisi pasar dalam negeri dengan produk dalam negeri.
“Upayanya bisa dilakukan dengan mempertemukan peritel dengan pelaku usaha kosmetika, agar kosmetik lokal bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri,” kata Didi.
Selain itu, pelaku usaha kosmetika dalam negeri perlu mengembangkan strategi penjualan yang mengedepankan kebutuhan konsumen.
Laporan: Ranny Supusepa