KedaiPena.Com- Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengaku ragu rencana atau cita-cita Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto membentuk zaken kabinet bakal terealisasi. Pasalnya, rencana pembentukan zaken kabinet oleh Prabowo tidak selaras dengan koalisi partai politik yang begitu gemuk saat ini.
“Tidak setara antara koalisi yang dibentuk dengan cita-cita zaken kabinet Prabowo,” kata Dedi, Minggu,(15/9/2024).
Dedi mengingatkan, keinginan Prabowo yang menyebut jika Indonesia saat ini tidak memerlukan oposisi. Sementara di iklim politik Indonesia saat ini koalisi bersedia terbentuk lantaran adanya bergaining parpol untuk masuk ke dalam kabinet.
“Dengan kondisi saat ini, parpol yang bahkan tidak miliki kursi di parlemen sekalipun punya kans ikut terlibat dalam kabinet, semisal PSI dan Gelora,” tegas Dedi.
Baca Juga: Projo DKI Minta Pihak yang Adu Domba Prabowo-Gibran Lewat Fufufafa untuk Bertobat
Dedi memandang , zaken kabinet seharusnya ditafsir lebih luas, tidak hanya soal keterikatan identitas dengan parpol. Tetapi, kata Dedi, tokoh-tokoh yang ditunjuk memang punya kapasitas sekaligus tidak punya relasi apapun dengan kepentingan politik.
“Sehingga murni bekerja untuk negara, bukan karena rekomendasi parpol tertentu,” beber Dedi.
Dedi memprediksi, Prabowo kemungkinan mereplikasi cara Jokowi dalam menggenggam kekuasaan. Termasuk, lanjut Dedi, dengan melibatkan elit tim sukses untuk masuk ke kabinet.
“Sebab postur kabinet diperbesar hingga obesitas, ini bukti Zaken kabinet hanya jadi wacana belaka,” pungkas Dedi.
Laporan: Muhammad Rafik