KedaiPena.com – Dalam Pesta Muslim Jakarta 2025, yang merupakan bagian dari National Halal Fair, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menekankan pentingnya dibangun suatu jaringan industri untuk mendukung pertumbuhan ekosistem halal di Indonesia.
Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS, Dr. Sutan Emir Hidayat menyatakan pihaknya sangat mendorong pertumbuhan pelaku bisnis, terutama di bidang fashion muslim, agar semakin berkembang dan menjangkau pasar lebih luas.
“Pesta Muslim Jakarta 2025, yang dihadirkan dalam rangkaian National Halal Fair tahun ini, selaras untuk mendukung perkembangan industri fashion muslim global yang semakin pesat,” kata Sutan Emir saat konferensi pers Pesta Muslim Jakarta, 2025, ditulis Kamis (13/2/2025).
Berdasarkan laporan The State of the Global Islamic Economy Report 2023/2024 yang diterbitkan oleh DinarStandard, Indonesia naik ke peringkat ketiga dalam Indikator Ekonomi Islam Global (GIEI), di bawah Malaysia dan Arab Saudi.
Dalam laporan tersebut juga menyebutkan, Indonesia masuk dalam tiga besar industri modest fashion dunia, bersanding dengan Uni Emirat Arab dan Turki. Dengan potensi pasar domestik yang besar dan pertumbuhan industri fashion muslim yang pesat, Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai pusat tren modest fashion global.
“Pesta Muslim Jakarta juga diharapkan menjadi agenda tahunan yang terus berkembang ke berbagai daerah di Indonesia. Melalui sinergi antara pengusaha, komunitas, dan instansi terkait, event ini bisa memperkuat posisi Indonesia sebagai kiblat modest fashion dunia,” ujarnya.
Sutan Emir pun mengharapkan pemerintah pun bisa menciptakan suatu ekosistem bisnis hulu hingga ke hilir, dalam bidang tekstil ini.
“PDB itu kan komponennya ada ekspor dan impor. Semakin besar ekspor maka semakin besar PDB. Sementara impor akan mengurangi PDB. Jadi kalau kita tidak bisa meng-create industri pendukung untuk industri fashion, ya tidak akan memberikan hasil optimal untuk negara. Karena apa? karena masih impor bahan baku kainnya,” ujarnya lagi.
Selain itu, lanjutnya, dengan membangun industri pendukung, maka kehalalan dari setiap produk pun bisa terjamin. Berbeda dengan jika industri tekstil Indonesia menggunakan bahan baku impor, yang belum bisa dipastikan kehalalannya.

“Ini yang perlu dipahami oleh seluruh umat, bahwa halal-haram itu bukan hanya berkaitan dengan makanan dan minuman saja. Tapi pada seluruh komponen dalam kehidupan umat,” kata Sutan Emir dengan tegas.
Contohnya, suatu usaha martabak. Bukan hanya bahan bakunya saja yang harus halal, tapi juga kuas yang digunakan untuk mengoles mentega pada wajan tempat memasak martabaknya.
“Kalau kita bisa membangun industri bahan baku ini, maka bisa terjamin kehalalannya. Ini yang harus di-create pemerintah. Kan banyak tuh industri-industri di daerah. Pemerintah harus bisa menjahit semua industri-industri kecil ini, dalam mendukung industri yang lebih besar,” ungkapnya.
Harapannya, dengan berkembangnya industri kecil pendukung industri besar, tak hanya akan menciptakan suatu pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut dan penyerapan tenaga kerja, tapi juga akan menurunkan jumlah impor bahan baku tekstil.
“Hal ini sudah menjadi agenda KNEKS juga, untuk menjembatani industri kecil bersertifikat halal yang terhubung dengan industri besar nasional. Akan kami perkuat. Dan kami juga akan membangun komunikasi dengan kementerian terkait, sekaligus juga terus mendorong masyarakat agar memahami konsep kehalalan ini secara lebih dalam,” pungkasnya.
Diinformasikan, Pesta Muslim Jakarta 2025 ini mempertemukan 150 booth dari berbagai kategori bisnis dan industri. Sebanyak 60% booth diisi oleh fashion, sementara sisanya mencakup kuliner, wedding, beauty & care, tour & travel, hingga multiproduk di berbagai daerah khususnya yang sudah mempunyai Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).
Pesta Muslim Jakarta 2025 siap menghadirkan pengalaman belanja dan fashion show ala Pasar Tanah Abang dalam suasana premium di Jakarta International Convention Centre (JICC), senayan pada 7-9 Maret 2025.
Sebagai salah satu pameran fashion muslim terbesar tahun ini, event ini menghadirkan tren modest fashion terbaru, inspirasi gaya hidup muslim, serta beragam produk makanan halal menjelang Lebaran.
Pesta Muslim Jakarta 2025 disponsori oleh Dea Textile, produsen sekaligus distributor tekstil ternama di Indonesia, yang bekerja sama dengan DAC Events sebagai penyelenggara. Event ini dirancang dengan konsep B2C (Business to Customer) sebagai wadah bagi pelaku bisnis fashion muslim untuk naik kelas dan menjangkau pasar lebih luas.
“Kami ingin menjadikan Pesta Muslim Jakarta sebagai pusat inspirasi bagi muslim modern, tempat di mana fashion, bisnis, dan komunitas bertemu. Dengan menghadirkan tenant dari Pasar Tanah Abang, kami berharap event ini menjadi titik loncatan bagi brand lokal menuju pasar internasional,” kata Adwil Yusuf, CEO Dea Textile.
Laporan: Ranny Supusepa