KedaiPena.com – Tahun 2023 dinyatakan sebagai tahun positif bagi ekosistem syariah. Semua indikator terpantau menunjukkan tren positif dan peningkatan nilai.
Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah, KNEKS, Dr. Sutan Emir Hidayat, MBA, menyatakan kerja keras seluruh komponen ekonomi dan keuangan syariah menunjukkan hasil yang baik.
“Laporan Islamic Finance Development Indicator (IFDI) 2023 menetapkan Indonesia tetap berada di posisi ketiga, Global Muslim Travel Index mencatatkan Indonesia naik dari peringkat 2 ke peringkat 1, dan Global Islamic Fintech Index mencatatkan Indonesia di posisi ketiga,” kata Emir pada awak media, Selasa (12/12/2023).
Artinya, Indonesia ini sudah menjadi 4 besar dalam skala global di lingkup ekosistem syariah.
“Ini merupakan lompatan besar, jika dibandingkan sekitar 7 tahun lalu, dimana Indonesia masih di peringkat 11,” ungkapnya.
Ia menegaskan berbagai peningkatan ini tidak boleh menjadikan Indonesi terlena tapi harus menjadi pemacu untuk menjadi lebih baik lagi.
“Dalam konteks keuangan syariah, pada tahun ini, mencatatkan pangsa pasar hampir 11 persen. yang terdiri dari perbankan syariah 7,38 persen, investasi syariah 4 koma sekian, dan pasar modal syariah di luar saham hampir mencapai 18,5 persen. Memang masih jauh dari potensi yang ada, tapi trennya positif,” ungkapnya lagi.
Untuk pendanaan syariah yang disalurkan ke UMKM, per Juni 2023, mencatatkan Rp155,98 triliun dan ekspor produk halal mencatatkan nilai 15,7 miliar Dollar Amerika.
Sektor zakat infaq dan sodaqoh, mencatatkan Rp22,47 triliun dan wakaf uang mencatatkan Rp2,23 triliun. Sementara untuk sertifikasi halal telah mencapai target pada 24 September 2023 untuk 1 juta sertifikat.
“Yang mendaftar sudah 1,5 juta, yang sudah jadi itu 1 juta,” kata Emir.
Kontribusi usaha syariah pada PDB pun dipromosikan secara bersama oleh Bank Indonesia, BPS dan KNEKS berpotensi mencapai 45,66 persen.
“Dari semuanya, yang patut kita syukuri adalah trennya yang terus positif. Sehingga, bisa menjadi pemalu kita semua untuk semakin memperluas ekosistem syariah ini di Indonesia,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa