KedaiPena.com – Penerapan online cashless untuk Taman Nasional dan Taman Wisata Alam dinyatakan akan memudahkan pengunjung dalam merencanakan perjalanan sekaligus menjaga kelestarian wilayah konservasi dengan menjaga jumlah pengunjung.
Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi, Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), KLHK, Nandang Prihadi menyatakan walaupun tidak ada target, pihak KLHK terus mendorong agar kebijakan cashless dapat diterapkan di seluruh Taman Nasional dan Taman Wisata Alam di Indonesia.
“Kebijakan cashless ini, selain memudahkan penerapan pembatasan kuota pengunjung, juga lebih memudahkan para pengunjung untuk merencanakan aktivitas mereka. Tapi kendalanya kan masih adanya biaya administrasi oleh pihak ketiga saat melakukan pembayaran,” kata Nandang dalam acara OUTFEST 2022 di GBK Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Ia menyatakan dengan menerapkan cashless, maka pengunjung bisa merencanakan waktu perjalanan, apa saja aktivitas yang akan dilakukan hingga jumlah orang jauh hari sebelum masa kunjungan.
“Jadi memudahkan bagi pengunjung. Sementara bagi Taman Nasional, tentunya memudahkan pemantauan jumlah pengunjung sekaligus tidak repot juga menyetorkan dana. Semuanya sudah selesai di satu pintu,” ucapnya.
Saat ini, baru Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang menerapkan biaya administrasi nol rupiah.
“Masih ada 53 Taman Nasional yang sedang diupayakan untuk penerapan online cashless ini. Sudah ada beberapa yang online, tapi pembayarannya masih harus dilakukan di luar sistem pemesanan. Kita pengennya semuanya bisa dalam satu sistem,” ucapnya lagi.
Nandang menyatakan saat perayaan Hari Konservasi Nasional, akan ada satu Taman Nasional yang akan diluncurkan sistem online cashless-nya dengan melakukan kerjasama dengan BRI.
“Kami membebaskan bank mana saja untuk bekerja Seama dengan pihak Taman Nasional atau Taman Wisata Alam. Tidak perlu, lokasi Taman Nasional harus dengan bank daerahnya,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa