KedaiPena.Com – Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai klaim BUMN ID Food meminta Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 1,6 triliun demi mendukung program ketahanan pangan pemerintah di 2025, termasuk makan siang gratis hanya alasan semata.
“Itu alasan mereka aja supaya uang itu ada saja,” kata Uchok, Rabu (7/8/2024).
Uchok memandang, padahal wacana program makan siang gratis Prabowo-Gibran belum tentu ditugaskan kepada BUMN.
Bahkan, hingga saat ini belum ada kepastian siapa yang diberikan tugas kelola makan siang gratis.
“Padahal wacana makan siang gratis itu, uangnya belum tentu dikasih ke BUMN. Makan siang gratis ini, belum ada kepastian siapa yang mengolah,” tegas Uchok.
Baca juga: Pengajuan PMN Oleh ID FOOD, Politisi PPP: Audit Dulu, Nanti Harus Diawasi Ketat
Uchok lantas mengingatkan, agar penyaluran PMN kepada ID Food dapat dipertimbangkan dengan matang. Selain di tengah tumpukan utang sebesar Rp 8,2 triliun, Uchok khawatir, PMN untuk ID Food digunakan untuk foya-foya.
“Karena banyak korup, BUMN kita rugi, banyak utang, tapi komisaris-nya foya-foya,” tandas Uchok.
Sebelumnya, VP Sekretaris Perusahaan ID Food, Yosdian Adi Pramono, menyampaikan bahwa usulan injeksi senilai Rp1,6 triliun cukup untuk mendukung program ketahanan pangan pemerintah di 2025, termasuk makan siang gratis.
“Kalau hitungan kami cukup, kan rolling dananya, berputar karena kita selain untuk industri pabrikannya sendiri, kita menggandeng peternak, nelayan, petani tebu,” kata Yosdian saat ditemui usai menghadiri Pelepasan Jelajah BUMN di Kantor Bisnis Indonesia, Jakarta, Jumat (19/7/2024).
Sebagaimana diketahui, ID Food telah mengajukan PMN tunai sebesar Rp1,6 triliun untuk pembiayaan pelaksanaan program CPP.
Baca juga: Endus Unsur Kelalaian dan Mismanagement, Legislator Desak Utang 8,2 T ID FOOD Diselidiki
Holding BUMN Pangan itu mendapat penugasan dari pemerintah untuk mengelola CPP 10 komoditas yaitu daging sapi, daging ayam, telur, gula, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai, ikan kembung dan daging kerbau.
Direktur Utama ID Food, Sis Apik Wijayanto, sempat mengakui bahwa usulan injeksi tersebut juga didasari oleh kondisi utang perbankan yang terlalu tinggi dengan beban bunga pinjaman ID Food pada 2023 yang mencapai Rp626 miliar per tahun.
Laporan: Muhammad Rafik