KedaiPena.Com – Pemerintah Filipina mengklaim telah berhasil menaklukan milisi Maute di Kota Marawi. Namun, sampai kini status darurat militer belum dicabut.
Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) menerangkan, status darurat militer bakal dicabut ketika Presiden Rodrigo Duterte menyampaikan State of the Nation Address (Sona) kedua, 24 Juli mendatang.
Alasan kedua, butuh waktu 10-15 hari untuk mendapatkan kembali kendali atas bangunan di Kota Marawi. “Jadi, jangan berharap hal itu terjadi sebelum Sona,” kata Juru bicara AFP, Restituto Padilla Jr, dikutip Inquirer.
Hingga kini, sekitar 600 bangunan di Kota Marawi belum dibuka dan militer hingga kini masih membersihkan 40-50 bangunan/hari.
Rabu lalu, Duterte menentukan sendiri waktu 15 hari lagi untuk menyelesaikan krisis di Marawi. Penetapan ini, melampaui batas 60 hari darurat militer di Mindanao yang berakhir 22 Juli.
Soal kemungkinan perpanjangan darurat militer, kata Padilla, tergantung rekomendasi Kepala Staf atas penilaian AFP.
“Lalu, rekomendasi itu akan diserahkan kepada Menteri Pertahanan, untuk diajukan kepada Panglima Tertinggi (Presiden),” jelasnya.
Berdasarkan keterangan Filipina pada 14 Juli, diketahui jumlah kombatan Maute yang berafiliasi dengan ISIS yang mati mencapai 392 orang. Sedangkan dari pihak militer ada 93 prajurit yang gugur.
Adapun dari pihak sipil pada perang yang berlangsung sejak 23 Mei silam, menembus 45 orang yang tewas.