KedaiPena.Com- Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menilai, klaim kubu Prabowo-Gibran yang menyebut kemenangan pihaknya satu putaran di Pilpres 2024 nanti akan membantu negara menghemat anggaran Rp 17 triliun merupakan bentuk ketakutan.
Fernando begitu ia disapa memandang klaim kubu Prabowo-Gibran yang menyebut Pilpres 2024 satu putaran akan menghemat negara merupakan bentuk ketakutan dan khawatiran kalah di putaran kedua Pilpres 2024.
“Alasan yang dibuat TKN (Tim Kampanye Nasional) hanya berlangsung 1 putaran dapat dimaknai sangat mungkin Prabowo – Gibran akan dikalahkan pada Pilpres putaran kedua,” jelas Fernando, Sabtu,(30/12/2023).
Fernando tak menampik klaim tersebut juga menunjukkan kubu Prabowo-Gibran juga melihat kans pasangan capres-cawapres tersebut untuk menang jauh lebih kecil apabila Pilpres 2024 masuk ke putaran kedua.
“Mungkin saja TKN Prabowo – Gibran melihat peluang pasangan capres yang mereka perjuangkan peluangnya untuk memenangkan pilpres putaran kedua lebih kecil dibandingkan kontestan lainnya,” imbuh Fernando.
Fernando meyakini semua pasangan capres-cawapres yang menjadi kontestan Pilpres 2024 sedianya memiliki harapan untuk memenangkan kontestasi satu putaran.
“Tentunya harapan tersebut karena didasari oleh beberapa alasan dan pertimbangan, yaitu pertama karena kalau Pilpres tidak bisa dimenangkan dalan satu putaran maka masih ada kemungkinan untuk dikalahkan pada putaran kedua,” jelas Fernando.
Fernando menegaskan,apabila Pilpres 2024 berlangsung dua putaran maka masing-masing kontestan pasangan capres dan cawapres akan membutuhkan biaya lebih.
“Untuk kepentingan pilpres dua kali atau bahkan lebih bila dibandingkan hanya 1 putaran,” pungkasnya.
Sebelumnya, kemenangan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam satu putaran Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 dianggap akan membantu negara menghemat anggaran Rp 17 triliun.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Akbar Himawan Buchari dalam keterangannya, Jumat (29/12/2023).
“Kalau misalnya satu putaran bisa menghemat Rp 17 triliun anggaran negara,” kata Akbar.
Dia menilai penghematan itu bisa terjadi karena situasi perdagangan bisa kembali berjalan normal ketika pemilihan presiden (pilpres) hanya satu putaran.
Laporan: Tim Kedai Pena