KedaiPena.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan kinerja positif. Baik dari segi penyerapan anggaran, penerimaan dari sektor ekspor hingga sektor investasi.
Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan realisasi penyerapan anggaran Tahun Anggaran 2021 mencapai Rp4,72 triliun atau setara 98,88 persen dari total pagu Rp4,77 triliun.
“Di Tahun 2021, KKP telah merealisasikan kegiatan prioritas KKP mulai dari kegiatan perikanan tangkap, perikanan budidaya, penguatan daya saing, pengawasan SDKP, pengelolaan ruang laut, riset dan SDM KP serta karantina ikan dan pengendalian mutu,” kata Trenggono dalam keterangan resmi KKP, Kamis (27/1/2022).
Ia juga menyebutkan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan sampai dengan triwulan III tahun 2021 bertumbuh sebesar 4,55 persen. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan PDB perikanan di triwulan III tahun 2020.
Angka ini belum memperhitungkan pertumbuhan lapangan usaha sektor kelautan dan perikanan yang menjadi tanggung jawab KKP berdasarkan UU Cipta Kerja dan regulasi turunannya. Baik dari komoditas pengolahan hasil perikanan, komoditas pergaraman, biofarmakologi dan bioteknologi dari hasil laut, dan jasa-jasa kelautan.
“Berdasarkan angka tersebut maka perekonomian sektor kelautan dan perikanan sepanjang triwulan I hingga triwulan III 2021 masih mengindikasikan terjadinya perbaikan performa dibandingkan tahun 2020,” ungkapnya.
Nilai ekspor produk perikanan sepanjang tahun 2021 mencapai 5,72 miliar Dollar Amerika atau meningkat 9,82 persen dibanding tahun sebelumnya. Neraca perdagangan juga surplus 5,22 miliar Dollar Amerika atau meningkat 9,2 persen dibanding tahun sebelumnya.
Komoditas ekspor utama secara nilai adalah udang, tuna cakalang, cumi sotong gurita, rajungan kepiting dan rumput laut. Sedangkan lima pasar utama yaitu Amerika Serikat yang tertinggi, selanjutnya Tiongkok, ASEAN, Jepang, dan Uni Eropa.
Trenggono juga menyatakan sektor investasi juga menunjukkan angka yang positif. Investasi sektor kelautan dan perikanan tahun 2021, sampai dengan rilis BKPM dan OJK September 2021 mencapai Rp4,39 triliun dan diperkirakan angka sementara sampai Desember 2021 mencapai Rp6,02 triliun.
“Realisasi produksi perikanan di tahun 2021 mencapai 24,48 juta ton, dengan Angka Konsumsi Ikan secara nasional mencapai 55,37 kg per kapita per tahun. Capaian Nilai Tukar pada Desember 2021 telah meningkat dan mencapai lebih dari 100, yakni 106,79 untuk Nilai Tukar Nelayan, dan 104,47 untuk Nilai Tukar Pembudidaya Ikan,” ungkapnya lagi.
Dari kinerja positif ini, realisasi PNBP KKP juga melonjak dan mencetak sejarah sebesar Rp1,007 triliun, yang terdiri atas PNBP pemanfaatan SDA perikanan sebesar Rp708 miliar, PNBP lainnya sebesar Rp243 miliar, dan PNBP BLU sebesar Rp56 miliar.
Pada tahun anggaran 2022, KKP mendapat pagu alokasi APBN sebesar Rp6,1 triliun. Dari jumlah tersebut, KKP melakukan automatic adjustment anggaran rupiah murni sebesar Rp296.5 miliar, sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk dilakukan pencadangan anggaran sebesar 5 persen pada tiap K/L dalam rangka mitigasi dampak berlanjut dan memburuknya kondisi pandemic Covid-19 di tahun 2022.
Menurutnya, KKP telah merancang kegiatan prioritas pada tahun 2022 yang akan diberikan untuk kepentingan para nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar, petambak garam dan masyarakat pesisir lainnya.
“Kami mengharapkan pelaksanaan beberapa kegiatan prioritas KKP tahun 2022 di daerah dapat memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan dan perekonomian nasional. Kami menargetkan kegiatan bantuan pada masyarakat dapat diselesaikan paling lambat pada semester 1 tahun 2022,” pungkasnya.
Laporan: Natasha