KedaiPena.Com – Konsep marketing mengarah ke hubungan prosumen atau produsen-konsumen. Hal ini disebabkan massifnya sosial media.
“Di media sosial, sang produsen juga merupakan konsumen, berbeda dengan dahulu ketika melihat televisi kita hanya sebagai penikmat,” kata Pengamat Komunikasi dari Universitas Bunda Mulia, Patricia Robin kepada KedaiPena.Com, Senin (1/2/2021).
Hal itu berlaku pula dalam konteks viralnya ‘surat cinta’ Eiger kepada Youtuber @duniadian. Sebab keduanya aktif di media sosial.
Ia menambahkan, meskipun ‘tone‘ yang dihasilkan menyudutkan Eiger, tapi masih memberikan ‘keuntungan‘ promosi gratis kepada ‘brand outdoor‘ asal Bandung tersebut.
“Dan @duniadian juga di sini, pintar mengambil hati. Hal ini menguntungkan serta memberikan ‘win-win solution‘ bagi @duniadian dan Eiger-nya,” imbuhnya.
Patricia juga mengatakan, baik yang me-review dan pihak Eiger saat ini dua-duanya mendapat keuntungan dari berbagai sisi, di antaranya membuka ladang bisnis.
“Jadi dua-duanya dapat untung dari sisi-sisi karena tidak begitu saja pasti ada sesuatu di balik itu, pada intinya ladang bisnis sama-sama kebuka. Kita tunggu saja beberapa waktu lagi apakah Eiger akan mengeluarkan produk baru, karena sensasional itu lumrah dalam ‘branding‘ produk tepai bagaimana keberaniannya dari sensasional itu seperti apa,” tuturnya.
Bahkan, kata Patricia, kejadian ini ke depan juga akan digunakan oleh beberapa perusahaan ‘outdoor‘ yang lainnya.
“Ditambah lagi ada beberapa perusahaan yang menyatakan silahkan me-review produk saya dan diberikan ‘giveaway‘, dan itu kan kaya ada tren-tren baru, kemarin mungkin ada Tiktok Challange dan Youtube Challange. Mungkin sebentar lagi ada ‘giveaway‘ di Instagram yang semakin kacau memberikan komentar,” ujarnya.
Ia pun memprediksi, ke depan akan ada tren terbaru, bagaimana seseorang me-review sebuah produk untuk mendapatkan ‘giveaway‘ dari produk tersebut.
“Bisa jadi ke depan tren me-review dapat ‘giveaway‘ dan mungkin itu bisa menjadi cara baru untuk mem-branding produk atau strategi sebuah merk,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi