KedaiPena.Com- Pemerintah Republik Indonesia (RI) prihatin atas perkembangan politik yang terjadi saat ini di Myanmar. Pemerintah Indonesia mendesak semua pihak untuk menahan diri dari tindakan kekerasan dan meminta agar melakukan pendekatan dialog untuk mencari jalan keluar dari persoalan yang ada.
Demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI saat menanggapi ketegangan antara militer dan pemerintah sipil atas tuduhan kecurangan dalam pemilihan umum pada November 2020 lalu. Bahkan, pemimpin Myanmar Suu Kyi dan presiden Myanmar Win Mynt ditangkap.
“Indonesia mendesak semua pihak di Myanmar untuk menahan diri dan mengedepankan pendekatan dialog dalam mencari jalan keluar dari berbagai tantangan dan permasalahan yang ada sehingga situasi tidak semakin memburuk,” demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, dalam situs Kemlu.go.id, Senin (1/2/2021).
Lebih lanjut, Indonesia mengimbau penggunaan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Piagam ASEAN, diantaranya komitmen pada hukum, kepemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional.
Pemerintah ndonesia percaya bahwa perselisihan terkait Pemilu tersebut bisa diselesaikan melalui mekanisme hukum yang berlaku.
“Indonesia juga menggarisbawahi bahwa perselisihan-perselisihan terkait hasil pemilihan umum kiranya dapat diselesaikan dengan mekanisme hukum yang tersedia,” lanjutnya.
Laporan: Muhammad Hafidh