KedaiPena.Com – Mordang Sualon Harahap salah seorang korban selamat dalam musibah banjir dan longsor di Air Terjun Dua Warna Desa Durin Sirungu, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara yang terjadi Minggu kemarin (15/5) mengaku tak menyangka menyangka hari itu adalah hari terakhir kebersamaan dengan teman-temannya.
Pengakuan siswa SMA Darul Mursyid yang baru saja menyelesaikan UN tersebut, sehari sebelumnya, Sabtu (14/5), ia dan 15 rekannya tiba di Sibolangit dengan cuaca sangat cerah dan tidak ada hujan sama sekali.
“Kondisi cuaca saat malam minggu itu, waktu kami tiba di DAM dan ngecamp disana, cuaca cerah dan tidak ada hujan sama sekali. Bahkan saat kami jalan menuju Dua Warna sekitar jam 10 pagi, kondisi cuacanya juga cerah,†kisah Mordang kepada wartawan Senin (16/5) malam.
Mordang menuturkan, cuaca secara mendadak berubah, saat rombongan dirinya dan teman-temannya tiba di Air Terjun Dua Warna, sekitar jam 14.00 Wib siang, Minggu (15/5). Sebelum air bah melanda, air terjun yang biasanya berwarna putih tiba-tiba berubah menjadi kuning dan bercampur lumpur turun dengan deras dari air terjun itu. Tak butuh waktu lama, air bah pun dengan ganas menggulung dan menyeret apa saja termasuk dirinya dan belasan rekannya yang sedang bersantai.
Pengakuan Mordang, rombongan dan para pemandu yang ikut bersama mereka sempat berusaha untuk menyelamatkan diri ke lokasi bebatuan yang lebih tinggi. Namun, naas berkata lain, air bah itu terlalu besar dan seketika situasi berubah menjadi petaka.
“Kami sempat naik ke bebatuan yang tinggi, karena kata pemandunya disitu aman dan air gak pernah nyampe kesitu. Tapi tak lama berselang, tiba-tiba dari air terjun yang besar dan berwarna biru, turun air bah besar,†tutur Mordang.
Mordang menuturkan, dirinya sempat bertahan selama 10 jam di tebing tersebut. Hingga akhirnya dirinya diselamatkan.
“Saya pun tak mengerti kenapa cuma saya yang selamat. Padahal saat kejadian itu, kami semua sempat memanjat tebing, dan saat air datang makin besar, saya juga sempat terkena. Setelah itu saya gak tau lagi gimana kejadiannya. Kira-kira sekitar 10 jam saya bertahan disitu,†ujar Mordang.
(Iam/ Dom)