KedaiPena.Com – Masudah, relawan sekaligus pengurus Bank Sampah Kartini 09 yang memberikan harapan untuk kurangi penumpukan sampah di Cakung
Sebagai pusat ekonomi dan wilayah dengan jumlah penduduk yang tinggi, Jakarta Timur menjadi kota dengan sampah terbanyak di tahun 2024. Lebih dari 2 ribu ton sampah dihasilkan setiap harinya.
Kehadiran Bank Sampah Kartini 09 di Cakung, Jakarta Timur, ibarat lilin yang memberikan harapan di wilayah tersebut dalam upaya mengurangi tumpukan sampah.
Meski baru diresmikan di 2024, Bank Sampah Kartini 09 telah berhasil mereduksi ratusan kg sampah tiap bulannya bersama puluhan nasabah yang tinggal di sekitarnya.
Capaian positif ini tak lepas dari semangat dan kerjasama para pengurus, termasuk Masudah, yang menjadi Humas Bank Sampah Kartini 09.
Semenjak ditunjuk menjadi salah satu Bank Sampah binaan Yayasan WINGS Peduli dalam kampanye #PilahDariSekarang, Masudah sangat semangat menggerakkan ibu-ibu di sekitarnya agar mau belajar dan mendapatkan pembekalan untuk mewujudkan Bank Sampah di wilayah Cakung Barat.
Menjadi single parent, tidak membuat Masudah patah arang membagi waktu dan tenaganya untuk mengurus keluarga sekaligus mendedikasikan diri untuk lingkungan.
Semangat Masudah dan pengurus lainnya juga menjadi inspirasi untuk nama Bank Sampah ini, Kartini, yang menggambarkan perempuan pemberani dan tangguh.
Sebagai anggota divisi Humas di Bank Sampah Kartini 09, Bu Masudah menjalankan perannya dengan mengedukasi warga agar mau menjadi nasabah, serta secara sukarela menjadi pemilah setelah sesi penimbangan berlangsung.
Dalam menjalani tanggung jawabnya sebagai kader Dawis di Kelurahan Cakung Barat, Masudah memang sudah sejak 2019 rutin melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai kesehatan keluarga, khususnya kesehatan ibu hamil dan balita untuk mencegah stunting.
“Kami juga fokus mendukung perempuan dan calon ibu untuk mengonsumsi makanan bergizi, agar anaknya lahir dan tumbuh sehat. Menurut saya, selain makanan, lingkungan yang sehat dan bebas sampah, juga menjadi salah satu upaya untuk merawat kesehatan mereka,” ungkap Masudah dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Minggu (22/12/2024).
Kepedulian Masudah terhadap kebersihan memang didukung oleh cita-citanya untuk mengurangi tumpukan sampah yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Tidak jarang, Masudah juga ikut membersihkan sampah yang dibuang oleh tetangga di sekitar rumahnya, demi mengurangi risiko buruk dari sampah yang mengancam kesehatan, seperti banjir dan sumber penyakit.
Perasaan risih dan kekhawatiran itulah yang membuat Masudah begitu tertarik dan semangat mengikuti rangkaian kelas pelatihan yang diselenggarakan oleh Yayasan WINGS Peduli bersama Waste4Change mengenai lima aspek persampahan, di antaranya Kelembagaan, Operasional Teknis, Pengelolaan Keuangan, Regulasi, dan Peningkatan Partisipasi Masyarakat.
Setelah mengikuti rangkaian pelatihan tersebut, Masudah semakin tekun menerapkan praktik pemilahan sampah dari rumah.
Salah satunya dengan memisahkan sampah berdasarkan kategorinya sekaligus membiasakan anak bungsunya, As Syahdil Al’laf, untuk berhemat dan mengurangi penggunaan plastik sekali guna dengan makan siang di rumah.
Ke depannya, Masudah ingin memperdalam pemahamannya mengenai persampahan untuk membuat pupuk kompos dari sampah organik dan upcycled products dari sampah anorganik.
“Semua pelatihan yang diberikan sangat mudah diikuti, membantu saya untuk mengajak masyarakat mempraktikkan pemilahan sampah dari rumah. Harapannya, pelatihan-pelatihan selanjutnya dapat diikuti oleh semua pengurus, agar Bank Sampah Kartini 09 semakin maju dan benar-benar menjadi solusi untuk mengurangi sampah di wilayah Cakung Barat,” ujar Masudah.
Tantangan dan kesulitan yang Masudah hadapi, tidak serta membuat ibu tiga anak dan nenek dari satu cucu ini putus asa.
Meskipun harus membagi waktu dari pekerjaan sehari-hari sebagai juru masak dari rumah ke rumah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, Masudah tetap berusaha mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk menjadi Kader Dawis, Kader Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), dan Kader Posbindu (Pos Binaan Terpadu), serta pengurus Bank Sampah Kartini 09.
Selain manajemen waktu agar semua peran dapat dijalani dengan baik, ikhlas dan bekerja dengan hati, adalah prinsip yang selalu dipegang Masudah.
Laporan: Muhammad Rafik