KedaiPena.Com – Hal yang begitu membebani Pemerintah di masa pandemi Covid-19 adalah kewajiban bayar bunga utang sekitar Rp373 triliun selama satu tahun. Angka tersebut belum termasuk dengan pokok utang.
Demikian disampaikan begawan ekonomi Rizal Ramli di Jakarta, Sabtu (26/6/2021).
“Kenapa demikian? Karena selama ini, kita minjam dengan bunga 2 persen lebih tinggi dari seharusnya. Jadi itu pokok masalah kita,” ujar Rizal.
Ia pun berharap pemerintah mengambil langkah terobosan untuk menyelesaikan masalah utang.
“Lakukan langkah-langkah terobosan supaya kewajiban bunga itu bisa dipotong menjadi setengahnya.
Sewaktu Rizal menjadi Menko Perekonomian Presiden Gusdur, dia lakukan upaya terobosan terkait utang.
“Saat itu Indonesia punya utang sama Jerman. Dan Jerman adalah tukang kritik, Indonesia tukang perusak lingkungan, mengganggu paru-paru dunia,” cerita Rizal.
Rizal lalu bertemu dengan Menteri Keuangan Jerman. Kemudian tercipta ‘win-win solution’.
“Saya sediakan 300 ribu hektare hutan di Kalimantan untuk konservasi, dan Jerman potong utang Indonesia 600 juta dollar. Kita lakukan dalam lima tahap dan Jerman setuju potong utang Indonesia yang pertama. Sebenarnya masih ada empat tahap, tapi kemudian pemerintah Gusdur jatuh,” lanjutnya.
Hari ini itu lingkungan hidup adalah isu nomor satu di dunia. Bahkan RRC saja setuju dengan isu itu.
“Saya waktu Lebaran hari ketiga ada teman-teman dari Amerika datang dan bilang, ‘what can I do for Indonesia’. Saya bilang kalau kamu mau bantu kita adakan lagi ‘deep nether slop’, kita sediakan di luar Jawa hutan 30 juta hektar untuk konservasi. Tapi kamu potong utang Indonesia 60 miliar dollar AS. kebetulan dia teman John Kerry (first United States Special Presidential Envoy for Climate). Dia bilang ‘Dr. Ramli be love, John Kerry love to the it’, karena kan kita menyelamatkan paru-paru dunia. Jadi kalau kita inovatif, ‘out of the box’ banyak kok solusi tentang utang ini,” tandas Rizal.
Laporan: Muhammad Lutfi