KedaiPena.Com- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menceritakan, soa pengalamannya selama belasan tahun bermukim di Arab Saudi.
Kiai Said menyinggung soal nasionalisme dan agama. Selama tinggal di Arab Saudi, dirinya mengaku menghayati arti NU untuk Indonesia dan dunia.
Menurut alumnus Universitas Ummul Quradi Mekkah ini, agama sedari awal tidak menjadi unsur aktif dalam mengisi makna nasionalisme di Arab Saudi.
“Bila anda membaca sejarah dan naskah konstitusi negara Arab, anda akan segera tahu betapa mahal dan berharga naskah pembukaan UUD 1945 yang kita punyai,” kata Kiai Said di Pesantren Darussaadah, Lampung, Rabu (22/12/2021).
Ia lantas membandingkan nasionalisme dan agama di Indonesia dengan Arab Saudi. Menurutnya, di Arab Saudi pejuang nasionalis bukan pejuang agama. Begitu pun sebaliknya, pejuang agama bukan nasionalis.
“Sebagai akibatnya nasionalisme dan agama sering kali bertentangan lalu lahirlah satu demi satu konflik sektarian,” ungkapnya.
Sedangkan di Indonesia, lanjut dia, pejuang Islam dalam waktu yang sama adalah pejuang nasionalis. Hal tersebut, kata Kiai Said, ditunjukkan oleh pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari.
Muktamar ini juga akan memutuskan Ketua Umum organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut. Selain Kiai Said, kandidat kuat calon pimpinan NU adalah Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Laporan: Muhammad Hafidh