KedaiPena.Com- Penyaluran bantuan sosial tunai (BST) oleh PT Pos Indonesia dengan berkumpul di satu tempat, membuat Lurah Serua, kota Tangerang Selatan (Tangsel), Cecep Iswadi khawatir.
Cecep begitu ia disapa mengatakan hal tersebut lantaran banyaknya penerima BST dari orang berusia lanjut sehingga sangat rentan terhadap penularan Covid-19.
“Ini sangat riskan jangan kan ngumpulin 500 orang, ngumpulin puluhan orang aja udah numpuk, apalagi orang yang mau dapet duit, antrian segala macem,” ujar Cecep, kepada KedaiPena.Com, saat ditemui di Serua, Ciputat, Tangsel, Kamis (14/1/2021).
Cecep mengatakan, seharusnya PT Pos Indonesia mampu membagikan BST secara door to door kepada masyarakat tidak mampu.
“Dari 2.112 penerima (BST) kan harusnya PT Pos bisa membagi jadi 8 orang. Walaupun lama tapi tidak riskan (penularan Covid-19),” tutur Cecep.
Cecep menjelaskan, dirinya sudah mengetahui bahwa PT Pos indonesia akan membutuhkan banyak tenaga jika BST dibagikan secara door to door ke masyarakat.
“Intinya saya setuju jika PT Pos harusnya melakukan secara door to door, daripada riskan seperti ini,” tandasnya.
Sebelumnya Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah menyarankan, agar Bantuan Sosial Tunai (BST) dapat diberikan secara langsung oleh PT Pos ke setiap penerima guna menghindari adanya kerumunan.
Hal tersebut disampaikan oleh Trubus saat menanggapi kerumunan yang terjadi di Kelurahan Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan ( Tangsel) saat pembagian BST.
“Ya, di Tangerang Selatan (Tangsel) itu sama dengan di Bandung. Harusnya PT Pos itu door to door saja. Jadi bikin tiga petugas, satu orang buat validasi data penerima, satu buat bikin penanda rumah penerima, satu lagi yang ngasih uang,” ujar Trubus, Selasa, (12/1/2021).
Laporan: Sulistyawan