KedaiPena.com – PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) terus mendorong debitur untuk berpola produktif melalui penyaluran program Kredit Guna Bhakti (KGB). Salah satu yang merasakan manfaatnya adalah Rina Nurhayati Setiati SPd, pemilik Nafa Cafe di Jalan Sindang Kasih, Purwakarta.
Rina merupakan Kepala Sekolah SDN 4 Ciseureuh, Purwakarta. Di balik pengabdiannya, dia juga saat ini memiliki dua tempat usaha, berupa kafe di Jalan Tengah dan Jalan Sindang Kasih.
Dia mengaku, usahanya itu terbantu karena Program KGB. Sebab, KGB memungkinkan ASN/PNS untuk bisa berbisnis di luar tanggung jawab pekerjaan utama sebagai persiapan melanjutkan keberlangsungan ekonomi pasca pensiun.
Untuk diketahui, Kredit Guna Bhakti (KGB) diberikan khusus untuk debitur berpenghasilan tetap seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS), pegawai BUMD dan pegawai swasta berpenghasilan tetap yang payroll-nya gajinya telah atau belum disalurkan melalui Bank BJB. Dan tempat debitur bekerja telah memiliki perjanjian kerjasama dengan Bank BJB dimana sumber pengembaliannya berasal dari gaji debitur yang digunakan untuk keperluan multiguna.
Dalam program KGB, angsuran kredit akan dipotong otomatis dari setiap gaji yang diterima pegawai setiap bulan. Besaran angsuran dapat disesuaikan dengan nilai penghasilan debitur yang mengacu pada tenor pengembalian.
Untuk plafon pinjaman, dimulai dari nominal Rp 10 juta hingga Rp 500 juta. Adapun untuk tenor pengembalian dapat dimulai dari jangka waktu 12 bulan hingga 15 tahun.
”Untuk pengembangan kafe kedua ini, saya ambil plafond Rp 210 juta untuk 10 tahun,” kata Rina Nurhayati Setiati, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (16/7/2019).
Rina mengungkapkan, cabang baru kafe keduanya itu bisa buka karena pinjaman dari Bank BJB. Sebab, dalam perjalanan pembangunan, kafe di Jalan Sindang Kasih sempat tersendat karena kurang biaya untuk furnitur.
”Alhamdulillah, pinjaman dari Bank BJB lewat program KGB sangat membantu sekali untuk keberlangsungan usaha saya,” ujarnya istri dari Solihin itu.
Seiring majunya usaha, dan hambatan yang pernah terjadi, Rina mengaku, sempat diiiming-imingi bunga rendah oleh rentenir.
”Alhamdulillah saya tidak terbuai dengan hitung-hitungan dari rentenir. Bilangnya bunga rendah, tapi setelah dihitung ulang, eh membelit juga,” urainya sambil menambahkan, dengan mudahnya persyaratan dia berharap bisa mengembangkan lagi cabang baru kafe miliknya.
Selain itu, Bank BJB memberikan penawaran menarik bagi debitur KGB yakni dengan menggelar program undian berhadiah umrah. Program tersebut diselenggarakan dalam rangka meningkatkan loyalitas nasabah dan telah dilakukan rutin sejak 2015. Program ini merupakan bentuk apresiasi Bank BJB kepada nasabah kredit konsumer.
Pada tahun 2018, Bank BJB berkesempatan memberangkatkan sebanyak 175 nasabah Muslim. Sementara untuk pemenang undian debitur nonmuslim, Bank BJB menyediakan perjalanan ke holyland. Beberapa tujuan diantaranya perjalanan menuju Betlehem bagi pemeluk Nasrani, Sungai Gangga di India untuk Hindu dan Nepal bagi penganut Budha.
KGB memiliki fitur penyisihan dana sebesar 1 kali angsuran dari hasil pencairan kredit di rekening tabungan debitur, karena itu saldo dapat digunakan sewaktu-waktu bila ada hal yang tidak terduga di kemudian hari. Pun dapat memacu budaya menabung dengan menambah saldo tabungan masa datang karenanya saldo tersebut tetap memperoleh jasa bunga tabungan.
Usaha-usaha yang dilakukan oleh debitur di daerahnya mendukung program Pemerintah yang di-support oleh Bank BJB seperti OVOC, One Product One Pesantren, Pesat dan BJB Bisa sebagai salah satu luncuran produk yang mengarah literasi keuangan.
Laporan: Muhammad Hafidh