KedaiPena.Com – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta agar kepala daerah dapat mengurangi perjalanan dinas lantaran keuangan negara defisit.
Akademisi Universitas Tujuh Belas Agustus (Untag) Jakarta, Fernando Emas mengatakan, pernyataan JK adalah sinyal agar menteri-menteri gagal di era kabinet pertama Jokowi tidak dipakai lagi di periode selanjutnya.
“Saya melihat memang karena dilatarbelakangi oleh anggaran negara yang sedang defisit. Kalau melihat RAPBN 2020 hampir semua lembaga negara mengalami pemotongan anggaran,” ujar dia.
Jokowi, sambung dia, menganggap bahwa tim ekonominya berhasil karena mampu melaksanakan program utama pemerintahan Jokowi-JK dalam bidang infrastruktur. Sehingga pada bidang lain kurang mendapatkan perhatian yang serius.
“Yang perlu dievaluasi untuk pemerintahan Jokowi ke depan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Selain itu Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri Keuangan Sri Mulyani juga layak ditendang,” tegasnya.
Kreatifitas Pemerintahan dalam meningkatkan sumber pendapatan dari kementerian-kementerian tersebut tidak ada, sehingga Menkeu Sri Mulyani hanya mengejar pendapatan negara melalui pajak dan utang.
“Tim ekonomi Jokowi-JK pantas diberi predikat gagal. Jika Jokowi memaksakan para menteri itu tetap berada di Kabinet Kerja Jilid II, maka akan membuat perekonomian kacau dan bisa jadi menimbulkan instabilitas politik,” lanjut dia.
Laporan: Andre Pradana