KedaiPena.Com – Ketua Umum Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra) Poempida Hidayatulloh memberikan catatan terhadap penerapan era new normal atau normal baru yang kini dipilih oleh pemerintah.
Menurut Poempida, era new normal atau normal baru harus menjadi momentum masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah Corona atau Covid-19.
“New normal sebuah fase kehidupan mendatang yang harus dijalani masyarakat. Harus ada upaya bersama agar kondisi kenormalan baru itu bisa berjalan lancar,” ucap Poempida Hidayatulloh selaku Dewan Pengawas BPJS ketenagakerjaan dalam sebuah diskusi, ditulis Selasa (16/6/2020).
Dalam penerapan era new normal, Poempida meminta agar pemerintah dapat meningkatkan pemberian bantuan ke penyediaan lapangan. Sekalipun dilakukan di tengah rancangan APBN yang defisit.
“Pemerintah tetap perlu mempertimbangkan pemberian bansos ke penyediaan lapangan kerja di sektor riil guna lebih menggerakkan ekonomi masyarakat. Dimensinya, tetap berbasiskan protokol kesehatan dalam implementasinya. Termasuk opsi dana supporting atasnya (di luar APBN) juga perlu dikenali keberadaannya guna mendukung program tersebut,” ungkap Poempida.
Tidak hanya itu, Poempida memberikan catatan terkait pemberian bansos yang efektifitasnya terukur.
“Efektifitasnya, harus benar-benar terukur di setiap waktu,” pungkas Poempida.
Senada dengan Poempida, Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin mengungkapkan, new normal berkaitan dengan sejumlah adanya tatanan hidup baru.
“Adaptasi hidup baru di tengah pandemi dengan berbasiskan protokol kesehatan. Disana, juga ditenggarai akan adanya pergeseran pola aktifitas kehidupan. Sarana virtual akan mewarnai aktifitas ke depannya,” ujar Ali Mochtar Ngabalin.
Ali Mochtar Ngabalin memastikan, pemerintah pusat, sangat berhati-hati untuk menerapkan new normal ini, karena hal tersebut berpedoman pada aturan WHO.
“Berpedoman pada aturan WHO serta melihat indikator pandemi di setiap daerah. Dan jika saja, RW dan RT nya telah memenuhi kriteria, maka pertimbangan menerapkan new normal bisa dilakukan,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi