KedaiPena.com – Peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah direndahkan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. ‎TNI yang seharusnya bertugas menjaga kedaulatan bangsa justru diinstruksikan untuk melakukan hal-hal yang bukan menjadi tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) TNI.
Ya, TNI kini mulai direndahkan melalui perintah cetak sawah, memantau harga pangan, mengurus sampah, menggusur pekerja seks komersial (PSK), hingga teranyar TNI diminta masuk ke dalam gorong-gorong.
‎
‎Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) Beni Pramula ‎mengkritik keras pelecehan terhadap TNI tersebut. Ia bahkan menuding bahwa Presiden Jokowi sedang berkolaborasi dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk mengerdilkan eksistensi tentara kebanggaan Indonesia tersebut.
‎”Ini kan pengkerdilan dan tamparan keras bagi TNI. Ahok, si antek Jokowi sudah rendahkan wibawa TNI kita!” serunya kepada KedaiPena.com sesaat lalu, Sabtu (5/3).‎
‎
Duet Jokowi-Ahok, lanjut Beni, juga sedang membenturkan TNI dengan‎ rakyat Indonesia. Seperti dalam kasus penggusuran warga yang tinggal di Kalijodo, TNI dikerahkan untuk melawan rakyat yang tidak berdaya. Padahal dalam kasus ini, pemkot DKI cukup mengerahkan pasukan Satpol PP saja.
“Ini kan sama saja membenturkan TNI dengan rakyat Indonesia. Lagi pula praktik prostitusi ini ada juga karena pemerintah tidak becus membuka lapangan kerja bagi rakyatnya. Jangan Jokowi-Ahok yang salah terus TNI yang dikambinghitamkan,” sambung Beni.‎
Lebih lanjut, Beni juga meminta TNI untuk tidak tinggal diam saat duet Jokowi-Ahok melecehkan mereka. Pelecehan itu seperti yang baru-baru ini terjadi, yaitu pasukan Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang diinstruksikan untuk masuk gorong-gorong Ibukota.‎
‎
“Saya minta TNI jangan mau dipermainkan oleh rezim pemerintaham Ahok, yang merupakan anteknya Jokowi hari ini. Saya tegaskan sekali lagi, TNI jangan hanya diam!” tandasnya.‎ (veb)