KedaiPena.Com – Proses hajatan Kongres ke III Ikatan Alumni Ilmu Politik (Ikapol) IISIP Jakarta yang digelar sejak 19-21 Agustus 2016 di Villa Kota Bunga, Cipanas, Jawa Barat, melahirkan kepemimpinan perempuan.
Dari 13 angkatan yang hadir di perhelatan tersebut, Rani Sukma Olivia dari angkatan 1996 didapuk menjadi Ketua Umum Ikapol IISIP periode 2016-2018, mengantikan Dede Jaenudin dari angkatan 1997.
Sementara sebagai Sekretaris Ikapol mendampingi Rani ditunjuk Abdul Hakim dari angkatan 1999 yang mengantikan B. Edward Panggabean angkatan 1996.
“Tak ada kegaduhan dalam pemilihan di Kongres ke III tersebut, meski ada riak-riak kecil, wajar. Namun semua dilakukan secara demokratis,” kata Humas Ikapol IISIP, Syahrial Mayus di Jakarta, Selasa (24/8).
‎Terpilihnya pasangan Rani Sukma dan Abdul Hakim memberi harapan baru untuk kemajuan organisasi sarjana ilmu politik ini kedepannya. Diharapkan di era kepengurusan mereka Ikapol tetap kritis dalam menyikapi berbagai persoalan bangsa.
Karena itu Rani selaku nahkoda Ikapol IISIP yang terpilih berharap para sarjana ilmu politik terus meningkatkan daya intelektualitasnya. Bahkan, kebijakan negara yang menyangukut hidup orang banyak perlu mendapat perhatian seluruh rakyat.
“Yang di dalamnya Ikapol bagian dari elemen bangsa harus mengambil sikap yang tegas, jika ada kebijakan negara yang merugikan rakyat,†kata Rani.
Sementara, Ketua Ikapol Periode 2014-2016 Dede Jaenudin, menambahkan kepengurusan Ikapol yang baru harus lebih kritis lagi dalam menyikapi berbagai persoalan negara. Terutama yang menyangkut nasib rakyat banyak.‎
‎“Pengurus Ikapol yang baru harus kritis lagi menyikapi persoalan perkembangan politik bangsa dan negara,†ujar Dede sembari berharap pengurus Ikapol kedepan akan mampu membawa Ikapol lebih maju lagi dan tetap solid, dengan tetap menjaga silaturrahmi.
Sementara itu, Anggota Dewan Pembina Ikapol IISIP Jakarta Faisal Chaniago, menyampaikan para alumni jurusan ilmu politik yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia harus berani mengkritisi kebijakan daerah baik kabupaten maupun propinsi.
‎“Peranan alumni dimanapun berada harus tetap kritis,†kata Faisal.
Selanjutnya, Faisal yang juga dosen di sebuah perguruan tinggi di Jakarta ini menyampaikan bahwa kedepannya para alumni ilmu politik banyak yang akan mecoba mengaplikasikan ilmunya masuk dalam politik praktis. Dengan harapan mereka yang akan maju baik di legislatif maupun eksekutif agar senantiasa mendekatkan diri kepada masyarakat.
‎“Alumni sebelum manggung di dunia politik perlu mengenal daerahnya. Bagaimana mau jadi wakil rakyat atau kepala daerah jika yang bersangkutan tidak mengenal tatanan sosial, politik dan budaya. Terlebih pada tingkat pemahaman PAD setiap daerahnya,†pungkas Faisal.
Sebagaimana diketahui, Ikapol IISIP Jakarta adalah wadah bersatunya para mahasiswa yang pernah kuliah ilmu politik di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta. Ikapol terus menyatukan para alumni dengan masa kepengurusan yang selalu berganti secara periodik.Â
Ketua dan Sekjen Ikapol pertama adalah Eka Zulkarnaen dan Zaenal A Budiono. Periode kedua Dede Jaenudin dan B. Edward Panggabean dan yang ketiga adalah kepegurusan yang baru Rani Sukma Olivia Sari dan Abdul Hakim.Â
(Prw)‎