KedaiPena.com – Biaya logistik dinyatakan sebagai salah satu aspek yang membuat produk Indonesia sulit bersaing dengan produk negara lain. Beban biaya logistik yang tinggi, menyebabkan harga produk Indonesia menjadi lebih mahal jika dibandingkan produk lainnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusanara Indonesia (ASPRINDO), Jose Rizal menegaskan salah satu kendala terbesar yang menghambat produk Indonesia untuk bersaing di pasar internasional adalah tingginya biaya logistik.
Ia menyatakan biaya logistik di Indonesia yang jauh lebih tinggi dibandingkan negara tetangga seperti Thailand, Filipina, dan Malaysia, menjadi beban berat bagi para pengusaha lokal. Hal ini menyebabkan produk Indonesia, khususnya produk-produk segar seperti ikan dan sayur, sulit bersaing di pasar internasional.
“Negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia bisa menawarkan harga produk yang lebih kompetitif karena mendapatkan subsidi dari pemerintah mereka. Thailand, misalnya, mampu mengekspor ikan segar dan sayuran ke Timur Tengah, termasuk ke Arab Saudi, karena biaya logistiknya yang rendah,” kata Jose dalam Business Match antara ASPRINDO dengan The Singapore Malay Chamber of Commerce and Industry (SMCCI), ditulis Kamis (7/11/2024).
Ia mengungkapkan, jika pemerintah Indonesia dapat memberikan subsidi atau fasilitas serupa, seperti yang dilakukan negara-negara tersebut, produk Indonesia akan lebih mampu bersaing di pasar internasional.
“Kami harap pemerintah dapat memperhatikan aspek ini, karena beban logistik yang tinggi membuat kita kalah bersaing dari segi harga,” ujarnya.
Jose juga menekankan bahwa dukungan pemerintah sangat penting dalam upaya meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global, terutama untuk menekan biaya distribusi dari wilayah produksi hingga ke pelabuhan.
“Langkah pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan tentang tarif logistik ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi para pengusaha dalam negeri sekaligus meningkatkan devisa negara dari sektor ekspor,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa