KedaiPena.Com – Ketua Tim Percepatan Wisata Petualang Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Amalia Yunita memberikan respon terkait dengan meninggalnya pemandu (‘guide’) gunung Andhika Pratama yang tertimpa batu saat hendak melakukan pendakian menuju puncak gunung Carstenzs, Papua
Dia meyakini bahwa tidak ada faktor kesalahan dari ‘standard operating procedure’ atau SOP dalam kecelakaan yang menimpa Andhika Pratama saat hendak menujuk puncak Cartenzs
“Tentang musibah yang menimpa saudara Andhika. Saya yakin bahwa prosedur keamanan sudah dilakukan oleh ‘Indonesia Expedition’, mereka juga mempunyai SOP yang mengutamakan ‘safety’ juga karena ‘background’ mereka adalah pendaki gunung yang profesional dan telah menjadi 7 ‘summiters’,” ujar dia saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Selasa (6/11/2018).
Meski demikian, kata dia, ada beberapa hal yang seharusnya memang menjadi perhatian khusus dari seluruh lapisan di sektor wisata petualangan terkait dengan sistem dan pengelolaan gunung Cartenzs.
Dia menyebut bahwa permasalahan perizinan untuk mendaki ke gunung Cartenzs masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan oleh pihak yang bertanggung jawab.
“Soal perizinan, saat ini sebagian besar operator berasumsi perizinan dari sisi keamanan yaitu Mabes Polri, Imigrasi karena berkaitan dengan orang asing dan BIN. Sementara perizinan kawasan taman nasional belum diketahui oleh semua operator,” tambah dia.
“Padahal, seharusnya seperti mendaki di Gunung Kilimanjaro saat gerbang masuk diperiksa semua proses perizinan, jumlah pemandu termasuk porter, bahkan berapa kilogram bawaan setiap porter juga ditimbang,” pungkas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh