KedaiPena.Com – Ketua MPR Zulkifli Hasan berserta Komisi 8 DPR RI melakukan peninjauan penanganan bencana gempa Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Minggu (18/12).
Peninjauan dilakukan dengan mengunjungi posko tanggap darurat dan lokasi pengungsian serta melihat langsung proses pembersihan puing bangunan di Kabupaten Pidie Jaya.
Zulkili mengatakan, tujuan kunjungan kerja ke Aceh adalah untuk melihat langsung pananganan bencana gempa Aceh dan apa saja yang bisa diberi perhatian dan bantuan.
“Sepanjang keliling Kabupaten Pidie Jaya saya melihat penanganan yang sangat baik dan saya sungguh memberikan apresiasi kepada pemerintah yang sudah mengambil langkah-langkah yang cepat penanganan bencana terutama kepada Presiden Jokowi yang sudah dua kali ke Aceh,” ujar Zulkifli.
Menurut Ketua Umum PAN ini, dalam penanganan bencana di Pidie Jaya Presiden telah memberikan contoh baik bagaimana cepat dan tanggap dalam mengatasi bencana ini. “Tak lupa terima kasih kepada TNI, Polri dan BNPB yang sudah cepat dan tanggap dalam mengatasi bencana ini,†katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB
Sutopo Purwo Nugroho, mengakui bahwa hal tersebut terjadi karena panganan bencana Aceh telah dibagi kedalam 8 klaster nasional,
“Yaitu klaster pengungsi, ekonomi, pemulihan dini, sarana dan prasarana, pendidikan, kesehatan, logistik dan pencarian dan penyelamatan dimana masing-masing klaster ditunjuk K/L terkait sebagai penannggungjawab,” jelas Sutopo.
Menurut Sutopo, giat penanganan bencana hari ini berdasarkan laporan harian Satgas SAR dan kesehatan adalah pembersihan puing-puing rumah dan pelayanan kesehatan.
“Pembersihan puing dilakukan di Desa Prade dan meunasah Desa Umbue Kab. Pidie Jaya sedangkan pelayan kesehatan di Desa Lancang Paru Kab. Pidie Jaya menangani 124 pasien dengan keluhan terbanyak adalah ispa dan gatal-gatal serta 1 orang suspek kusta yang membutukan penanganan khusus,” ujarnya.
Pantauan, disela kunjungan tersebut, Ketua MPR Zulkifli berkesempatan memberikan bantuan berupa 400 selimut dan genset kepada masyarakat korban bencana.
Laporan: Muhammad Hafidh