Kedaipena.com – Kebanyakan aksi mahasiswa saat ini kurangnya mendapat respon postif dari masyarakat. Tito Wibisono, Ketua Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia (Bem SI) mengatakan, hal ini dikarenakan banyaknya mahasiswa yang terlibat dalam aksi bayaran.
“Selain itu, stigma negatif karena sering aksi yang berujung rusuh serta merusak fasilitas umum juga mempengaruhi itu,” kata dia pada Kedaipena.com, Minggu (6/3).
Rusaknya gerakan mahasiswa di mata masyarakat di akibatkan oknum-oknum mahasiswa yang tidak bertanggung.
Terlebih lagi, Bagus mengatakan, bahwa memang tidak bisa di pungkiri saat ini memang banyak mahasiswa yang bergerak untuk uang. Mereka pun bergerak atas kepentingan orang lain.
“Semakin hilangnya simpati masyarakat atas gerakan mahasiswa juga disebabkan oleh ‘Makan Malam’ dengan Presiden Jokowi. Ini benar-benar mengaborsi gerakan mahasiswa pada saat itu dan mungkin itu juga bisa menjadi strategi pemerintah untuk menjatuhkan gerakan mahasiswa,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa bila akhirnya nanti masyarakat memiliki respon negatif pada BEM SI, semua itu akan diterima saja. “Karena gerak atau tidak, pasti selalu ada,” sambung pria berkacama tersebut. ‎
(Apit/Prw)