KedaiPena.com – Dicalonkannya tiga nama calon presiden oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem), dinyatakan sebagai bentuk pertimbangan untuk menentukan tokoh yang paling tepat agar dapat memenangkan pemilihan presiden.
Ketua DPP Partai Nasdem, Zulfan Lindan menyatakan politik tidak bisa dilihat dari satu aspek.
“Karena masih banyak pertimbangan untuk menyebutkan satu nama calon presiden. Ada kualifikasi melalui survei, leadership, dan kinerja. Harus ada penggabungan antara perhitungan dan insting politik,” kata Zulfan, Senin (18/7/2022).
Misalnya, ada calon yang berasal dari gubernur, ingin mencalonkan diri tapi daerah yang dipimpinnya masih berantakan.
“Sebuah partai politik tak bisa hanya punya calon presiden dan wakilnya. Tak bisa hanya menaikkan elektabilitas partai saja. Tapi harus simetris dan pararel, memastikan kemenangan capres dan cawapresnya berarti partainya besar,” ungkapnya.
Ia menegaskan tak ada yang bisa memastikan bahwa Anies Baswedan tidak bisa mendapatkan dukungan sebagai calon presiden.
“Contohnya, saat 2004, siapa yang menyangka JK akan menjadi wakilnya SBY. Karena saat itu, JK masih ikut konvensi,” ungkapnya lagi.
Sama halnya, pada tahun 2009, siapa Yang menyangka Budiono menjadi wakil presiden.
“Jadi jangan terburu-buru memvonis salah satu calon. Politik ini tak bisa semata-mata dihitung pakai angka. PDI-P saja, yang bisa mencalonkan diri sendiri, masih pikir-pikir,” kata Zulfan.
Zulfan juga menyampaikan bahwa para pemimpin muda saat ini memiliki kecerdasan, sehingga dapat maju sebagai pemimpin negeri.
“Ini merupakan bukti keberhasilan partai politik melakukan kaderisasi. Dan hingga struktur ke bawah Partai Nasdem, tidak ada yang mencalonkan Prabowo. Ini bukti koordinasi yang kuat dalam Partai Nasdem, bahwa akan memberikan kesempatan pada yang muda,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa