KedaiPena.com – Di masa pandemi Covid-19 sejumlah mahasiswa Universitas Serang Raya terpaksa pergi ke kampus lantaran harus melakukan validasi pembayaran untuk persiapan ujian tengah semester.
Hal ini tentu menjadi anomali di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang disedang dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah.
Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Unsera, Ghea Hadi Rizky mengatakan, hal tersebut telah menyebabkan penumpukan mahasiswa di depan loket pembayaran untuk melakukan validasi.
“Penumpukan tersebut dikarenakan lambatnya respon admin yang bertugas untuk mengelola sistem validasi online,” ucap pria yang akrab di sapa Ghea kepada KedaiPena.Com, ditulis, Kamis, (7/5/2020).
“Sehingga mahasiswa tersebut nekad untuk keluar rumah untuk melakukan validasi, dan menghiraukan pesan pemerintah untuk tetap di rumah saja,” sambung Ghea.
Sebelumnya, pihak kampus telah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan pembayaran dengan cara virtual account dan melakukan validasi secara online. Namun hal tersebut masih memiliki kekurangan.
“Sebenarnya Unsera telah siap melakukan berbagai kegiatan secara online, seperti pembelajaran online dan beberapa kegiatan yang lain. Namun hal tersebut belum berjalan dengan maksimal,” jelasnya
Selainnya itu, kata Ghea, pihak kampus telah melakukan sosialisasi terkait penggunaan sistem tersebut, akan tetapi kekurangannya saat berjalannya sistem tersebut terdapat kendala yang mengakibatkan kegaduhan dan kekecewaan untuk pihak mahasiswa.
“Seharusnya jika telah di sosialisasikan, pihak kampus harus sudah siap, tidak boleh ada lagi kendala teknis sekecil apapun itu,” tegas Ghea.
Dari kejadian tersebut, Ghea mengharapkan pihak kampus atau pihak rektorat dapat melakukan evaluasi terkait dengan kendala-kendala yang ada.
“Kami mengharapkan pihak rektorat segera melakukan evaluasi, karena mengingat kita juga akan menghadapi ujian akhir semester. Sehingga tidak terjadi kembali hal yang tidak diinginkan,” ujar Mahasiswa teknik informatika tersebut.
Selain melakukan evaluasi, sejumlah mahasiswa Unsera pun mengharapkan pihak rektorat untuk dapat memberikan fasilitas dalam bentuk bantuan kepada mahasiswa di masa pandemi seperti ini.
“Harapan kita semua mahasiswa Unsera agar pihak kampus dapat memberikan bantuan kepada kami, seperti potongan biaya SPP yang dapat di alokasikan untuk kebutuh kami melakukan kegiatan perkuliahan online, karena saat ini pihak kampus tidak mampu untuk melakukan hal tersebut,” tandas Ghea.
Laporan: Muhammad Lutfi